12 Cara Menjaga/Memelihara Lingkungan Alam Di Sekeliling Kita - Habibullah Al Faruq

Pernah dengan kata-kata ini? "Kebersihan sebagian dari iman".

Apa yang ada di pikiran kita kalau menyaksikan kondisi sekitar atau lingkungan yang kotor? Lantas , apa yang ada di pikiran kalian kalau lingkungan higienis dan nyaman?

Lingkungan yang kotor niscaya menghasilkan kita tidak betah bukan? Kita melihatnya saja sudah membenci , dan terlintas di benak untuk membersihkan lingkungan yang kotor tersebut.

Berbeda dengan lingkungan yang higienis , kondisi sekitar yang asri , niscaya nikmat untuk dipandang , tidak ada sampah awut-awutan di sana di sini.

Kebersihan itu sendiri merupakan kondisi di mana lingkungan terbebas dari banyak sekali macam kotoran , tergolong di antaranya , seumpama bubuk , sampah dan juga bau.

Manusia itu perlu untuk menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diri sehingga tetap sehat badannya , tak membuat busuk busuk , tidak menghasilkan aib , tidak berbagi banyak sekali macam kotoran , atau bahkan malah menularkan kuman penyakit , baik itu bagi diri sendiri maupun bagi orang lain.

Kebersihan lingkungan itu sendiri merupakan kebersihan tempat tinggal , tempat melakukan pekerjaan dan tempat awam. Banyak hal yang dapat kita jalankan biar lingkungan sekitar tetap higienis dan bagus untuk dipandang.

Apabila kita selaku insan sudah diajarkan dan dipraktekkan bagaimana cara melaksanakan bersih-bersih atau melaksanakan kebersihan , niscaya nanti kelak remaja juga gemar bersih-bersih , alasannya yakni dengan bersih-bersih mempunyai terlalu banyak faedah yang tak bisa kalian pandang sebelah mata saja.

Memelihara Lingkungan Alam

Hutan

Lingkungan alam yang terdapat di sekeliling rumah kita itu sungguh banyak sekali.

Meliputi sungai , gunung , danau , pantai , dan masih banyak lagi pola yang lain apabila kalian bisa memahaminya.

Cara Menjaga Kebersihan dan Keseimbangan Lingkungan Alam

1. Tidak Membuang Sampah di Sungai

Kegiatan ini memang terlihat sungguh sepele bukan? Saking sepelenya , kalian pernah mencampakkan sampah di sungai? Jujur ya!

Sekarang , pikirkan kembali kalau ingin mencampakkan hingga di sungai , alasannya yakni imbas dan respon yang ditimbulkan sungguh besar dalam kehidupan.

Coba , bisa kita bayangkan apabila setiap orang atau masing-masing keluarga mencampakkan sampah di sungai , apalagi kantong plastik yang berisi sampah di sungai , nanti akan menghancurkan ekosistem sungai itu sendiri.

Akibatnya , yang paling parah yakni pedoman air yang ada di sungai menjadi terhambat , menjadi tersendat , pedoman air tak tanpa hambatan dan inilah yang menjadi salah satu pemicu timbulnya banjir , ikan-ikan yang mati dan banyak kerugian lainnya.

Jangan berargumentasi mencampakkan sampah di sungai alasannya yakni tidak ada pembuangan sampah yang bersahabat dengan rumah , jangan sekadar ikut-ikutan pada sikap buruk ini , dan jangan mentang-mentang tinggal di bantaran sungai , kalian jadi seenaknya sendiri mencampakkan sampah tersebut!

Bukan begitu! Alangkah baiknya , buanglah sampah pada tempatnya , bisa pada tempat pembuangan final , atau pada tempat yang sudah disediakan. Dengan mematuhi prinsip mencampakkan sampah dengan benar , maka kalian juga sekaligus sedang menerapkan gaya hidup yang sehat , baik bagi kalian maupun bagi alam.

Apabila sikap mencampakkan sampah di sungai ini terus dilanjutkan , maka lihat dampaknya , banjir! Tidak cuma itu saja , kalian terusik dengan busuk busuk yang menyengat , apalagi sungai menjadi tidak nikmat untuk dipandang , tak bagus lagi. Sangat disayangkan bukan? [1]

2. Limbah Pabrik yang Disaring Terlebih Dahulu

Limbah merupakan buangan yang dihasilkan dari sebuah proses bikinan baik itu dari industri maupun daru rumah tangga. Pada penduduk yang berdomisili , inilah banyak sekali macam limbah dihasilkan dari situ.

Begitu banyak limbah yang dibuang , seumpama halnya sampah , air kakus , dan masih banyak lagi yang lain.

Dengan kehadiran dari limbah ini sendiri mempunyai banyak sekali bentuk imbas negatif bagi lingkungan , apalagi bagi kesehatan manusia. Nah , di sinilah perlu dilaksanakan penanganan lebih lanjut kepada limbah.

Bahkan , apabila limbah ini dibiarkan begitu saja , maka bisa membuat adanya keracunan , dan semua tergantung pada jenis dan karakteristik limbah itu sendiri.

Pengolahan limbah itu sendiri bisa dilaksanakan dan dibedakan ke dalam 2 (dua) macam , yakni pengolahan menurut tingkatan perlakuan dan juga pengolahan menurut karakteristik limbah.

Biasanya , karakteristik dari limbah itu sendiri , seumpama :
  • Berukuran mikro
  • Dinamis
  • Penyebarannya mempunyai imbas yang cukup luas
  • Memiliki imbas atau respon dalam jangka panjang

3. Menanam Pepohonan di Pinggir Sungai

Kegiatan ini dilaksanakan dengan mempunyai fungsi biar menghambat terjadinya abrasi yang menyebabkan rumah penduduk menjadi longosr dan hanyut ke sungai.

Tidak cuma itu saja , dengan hal ini juga bisa menghambat terjadinya abrasi. Abrasi yakni proses pengikisan pantai yang dikarenakan tenaga gelombang bahari dan arus bahari yang mempunyai sifat merusak. Biasanya , erosi sering disebut juga dengan nama erosi pantai.

Yang menjadi pemicu timbulnya erosi yakni keseimbangan alam yang terusik di kawasan sekitar sungai atau pantai.

4. Penanaman Hutan Kembali (Reboisasi)

Reboisasi ini merupakan kesibukan penanaman kembali hutan yang sudah ditebang.

Kegunaan reboisasi itu sendiri , seumpama :
  • Meningkatkan mutu kehidupan insan dengan menyerap polusi dan bubuk dari udara
  • Membangun kembali habitat dan ekosistem alam
  • Mencegah pemanasan global dengan menangkap karbondioksida dari udara [2]

Reboisasi ini cuma bisa dilaksanakan pada hutan atau lahan yang kosong atau botak , hutan yang dimaksud di sini yakni hutan yang sudah diputuskan pada peraturan.

Reboisasi ini erat kaitannya dengan penghijauan. Dengan mencanangkan penghijauan , maka lingkungan yang ada di sekeliling tempat tinggal kita menjadi lebih sejuk , ketersediaan air tahan menjadi terjamin dan bisa mengembangkan kesuburan tanah.

Selain itu , dengan adanya reboisasi ini juga berkhasiat menurunkan pemanasan global , atau juga biasa disebut dengan nama global warming. [3]

5. Terasering atau Sengkedan

Terasering atau Sengkedan ini merupakan sebuah bentuk metode konservasi dengan cara menghasilkan teras-teras yang dilaksanakan untuk mengurangi panjang dari lereng , menahan air , sehingga bisa mengurangi kecepatan dan juga jumlah pedoman permukaan , serta dapat juga untuk memperbesar peluang perembesan air oleh tanah.

Tipe terasering yang cukup dipahami dan dikembangkan oleh lahan pertanian yang ada di Indonesia itu seumpama teras dingklik atau teras tangga , serta juga teras gulud.

Jenis Terasering atau Sengkedan , seumpama :
  • Teras Datar
    • Teras datar dibentuk pada tanah yang mempunyai kemiringan kurang dari 3% di mana berencana untuk memperbaiki pengaliran air dan pembasahan tanah. Teras datar ini dibentuk dengan cara jalan menggali tanah menurut garis tinggi serta tanah galiannya yang ditimbunkan ke tepi luar , sehingga air bisa tertahan dan juga terkumpul. Pematang yang terjadi ditanami dengan rumput.
  • Teras Kredit
    • Teras kredit ini dibentuk pada tanah yang landai di mana mempunyai kemiringan 3 hingga 10% , yang mempunyai tujuan untuk menjaga kesuburan dari tahan. Pembuatan dari teras kredit ini sendiri dimulai dengan menghasilkan jalur penguat teras sejajar garis tinggi dan ditanami dengan tumbuhan , seumpama tumbuhan caliandra.
  • Teras Gulud
    • Teras guludan ini dibuar pada tanah yang mempunyai kemiringan antara 10 hingga 50% serta mempunyai tujuan untuk menghambat hilangnya lapisan dari tanah.
  • Teras Bangku
    • Teras dingklik ini dibentuk pada lahan yang mempunyai kelerengan 10 hingga 30% yang mana mempunyai tujuan untuk menghambat terjadinya erosi pada lereng yang ditanami banyak sekali macam tumbuhan palawija. [4]

6. Menggunakan Produk Daur Ulang

Daur ulang merupakan salah satu bentuk seni administrasi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kesibukan pemilahan , pengumpulan , pemrosesan , pendistribusian dan juga pengerjaan produk/material yang bekas pakai , serta komponen utama di dalam administrasi sampah terbaru dan serpihan ketiga pada proses hirarki sampah 4R (Reduce , Reuse , Recycle , dan Replace).

Jenis material yang dapat dilaksanakan daur ulang , terdiri atas sampah beling , plastik , kertas , logam , tekstil dan banyak sekali macam barang elektronik.

Fokus dari daur ulang ini sendiri difokuskan pada sampah yang tak bisa dilaksanakan degradasi oleh alam secara alami , untuk mengurangi kerusakan yang terjadi pada lahan.

Proses daur ulang aluminium ini bisa meminimalisir hingga 95% energi dan bisa mengurangi polusi udara hingga 95% apabila daripada ekstraksi aluminium dari tambang , hingga prosesnya di pabrik.

Macam-macam material yang dapat dilaksanakan daur ulang , seumpama :
  • Bahan bangunan
  • Baterai
  • Barang elektronik
  • Logam
  • Bahan yang lain (kaca , kertas , plastik , dan lain sebagainya)

Manfaat dari daur ulang , yakni :
  • Menghemat Energi
    • Produk gres yang dihasilkan dari materi baku produk daur ulang ini bisa meminimalisir terlalu banyak energi yang dimakan pada proses produksi. Hal ini pasti berlawanan dengan produk gres yang dibentuk pertama kali dari bahan-bahan mentah yang masih gres , di mana jumlah energi yang dimakan pasti jauh lebih tinggi.
  • Polusi Berkurang
    • Yang kedua , dengan daur ulang ini bisa menolong menghambat terjadinya pemanasan global. Dengan meminimalkan energi yang dihabiskan dalam bikinan industri , nantinya hal ini juga bisa menolong untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
  • Menghemat Sumber Daya Alam (SDA)
    • Sebagai salah satu umpamanya dengan menggunakan kertas bekas yang didaur ulang tidak perlu menggunakan sumber daya dari pohon lagi untuk bisa dihasilkan kertas baru. Dengan dilaksanakan cara ini , maka daur ulang yang sempurna bisa menolong kita dalam melestarikan Sumber Daya Alam untuk generasi yang berikutnya serta bisa menjaga keseimbangan alam.
  • Memiliki Manfaat yang Ekonomis
    • Daur ulang ini juga bisa menolong menghembat terlalu banyak biaya. Biaya ini sendiri meliputi seluruh yang ada pada siklus bikinan , dari mendapatkan materi baku hingga banyak lagi yang lain.
  • Menghemat Ruang
    • Dengan daur ulang ini memungkinkan penggunaan yang sempurna dari produk-produk sampah serta bisa meminimalisir ruang untuk tempat pembuangan sampah. Tempat pembuangan sampah menjadi makin sarat , tetapi bisa dituntaskan apabila kita mengawali berpikir ke depan untuk melaksanakan daur ulang. [5]

7. Melarang Penebangan Hutan Secara Liar

Penebangan liar atau biasa disebut juga dengan pembalakan liar ini merupakan sebuah bentuk kesibukan penebangan , pengangkutan dan juga pemasaran kayu , di mana ini menjadi salah satu bentuk ancaman faktual di sekeliling perbatasan yang tidak sah atau bisa dibilang tak mempunyai izin dari otoritas setempat.

Dampak dari penebangan hutan secara liar , meliputi :
  • Tanah menjadi terlalu berlebih atau terlampau banyak menyerap sinar matahari , sehingga nanti mudah menjadi kering dan nutrisi yang ada di dalam tanah menguap.
  • Ketika pohon ditebang , maka kawasan tersebut menjadi lebih kering. Maka , tidak ada peluang lagi untuk tanah bisa menyerap lebih banyak air lagi. Dengan demikian , sumber daya air menjadi kian menurun.
  • Banyak makhluk baik itu binatang maupun tumbuhan yang nantinya akan lenyap dan hilang peredaran dari tampang bumi.
  • Aliran air menjadi terusik sehingga kawasan tersebut menjadi sungguh mudah terkena kejadian banjir dikala sedang hujan lebat. Manusia juga terancam jiwanya.

8. Menerapkan Sistem Tebang Pilih

Tebang pilih ini ungkapan yang merujuk pada kesibukan memanen hasil terbaik dan membiarkan yang lain. Biasanya , ungkapan ini biasa digunakan pada kehutanan , tetapi juga bisa digunakan pada penangkapan ikan serta pertambangan.

Dalam kehutanan , tebas pilih ini berarti menebang kayu yang bermutu pada sebuah area hutan. Dengan adanya tebas pilih ini bisa menampilkan peluang untuk area hutan dalam menjaga spesies pohon tertentu.

Tujuan dari tebas pilih ini sendiri tak lain ualah menjaga keamanan , baik itu dari sisi keamanan insan dan juga makhluk hidup yang ada di sekitarnya.

Dengan penggunaan atau penerapan dari metode tebas pilih ini , bisa menampilkan laba yang lebih bagi si penebang. Karena , beberapa kayu yang sudah bau tanah bisa digunakan untuk banyak sekali macam hal. Akan lebih menguntungkannya lagi kalau pohon yang ditebang merupakan pohon yang dapat diperjualbelikan dan diinginkan bagi pada lazimnya orang.

Akan tetapi , ada beberapa kelemahan juga kalau menggunakan metode tebas pilih ini , yang mana bikinan menjadi kecil , memusnahkan kuman yang bagus , tenaga kerja yang kian dipersempit cuma memerlukan beberapa orang saja , dan lebih banyak lagi yang lain.

9. Membuang Sampah pada Tempatnya

Hal ini berhubungan erat dengan tidak mencampakkan sampah di sungai , yang membahayakan keamanan bagi diri sendiri maupun orang lain dan juga lingkungannya.

Dengan mencampakkan sampah sesuai dengan tempatnya , maka kita juga ikut melestarikan dan menjaga alam yang ada di sekeliling kita.

Manfaat dari mencampakkan sampah pada tempatnya yakni tempat yang ada di sekeliling menjadi higienis , tidak ada sampah yang awut-awutan di mana-mana dikarenakan sampah tersebut sudah dibuang dengan semestinya.

Hal ini memang terlihat sepele , tetapi apabila kita menyaksikan keuntungannya , ternyata keuntungannya sungguh besar. Hal yang besar niscaya berawal dari hal-hal yang kecil.

Salah satu umpamanya saja yakni plastik. Plastik yakni material yang menyibukkan diuraikan oleh tanah dan apabila dibuang ke sungai , maka akan terjadi penyumbatan pada pedoman sungai , inilah masalahnya , banjir akibatnya.

Dengan kita mencampakkan sampah pada plastik , itu yakni hal yang terpuji. Bisa saja , kalian mempergunakan plastik ini didaur ulang lagi untuk meminimalisir proses produksi.

10. Membuat Aturan Hukum yang Tegas

Hukum yang tegas juga menjadi salah satu aspek penting di sini. Kebanyakan orang atau sebagian besar orang niscaya akan merasa jera kalau melanggar setiap aturan atau ketentuan yang sudah dilakukan.

Efek jera inilah yang mana bisa menghasilkan pelanggar tak melaksanakan lagi hal buruk ini di kemudian hari , dan orang tersebut takut untuk melakukannya lagi.

Untuk menerapkan aturan yang tegas , diperlukaan kerjasama yang masak , tidak cuma asal penerapannya saja di penduduk , melainkan antisipasi dan sanksinya sudah disiapkan.

Dengan adanya aturan yang tegas inilah , maka kelestarian alam yang ada di sekeliling kita bisa tersadar dengan baik.

11. Mendirikan Cagar Alam serta Suaka Margasatwa

Cagar alam merupakan sebuah kawasan suaka alam yang alasannya yakni kondisi alamnya mempunyai kekhasan tumbuhan , satwa dan juga ekosistem tertentu yang dirasa perlu untuk dilindungi dan perkembangannya berjalan secara alami.

Kawasan cagar alam yang ada di Indonesia itu sendiri seumpama Cagar Alam Nusakambangan Barat , Cagar Alam Nusakambangan Timur dan Cagar Alam Pananjung Pangandaran.

Sementara itu , apabila kalian ingin memasuki cagar alam , maka diinginkan yang namanya SIMAKSI (Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi) , di mana SIMAKSI ini bisa kalian dapatkan di kantor Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) setempat. [6]

Sedangkan Suaka Margasatwa yakni kawasan hutan suaka alam yang mempunyai ciri khas berupa keragaman dan atau mempunyai keunikan jenis satwa yang memang memerlukan sebuah santunan atau sebuah training untuk kelancaran hidupnya kepada habitat mereka.

Pelestarian bisa dilaksanakan secara sengaja atau secara alami guna menjaga kelancaran hidupnya.

Melalui adanya upaya konservasi inilah , diinginkan eksistensi dari tumbuhan dan juga fauna itu dapat tetap tersadar dari kepunahan sehingga kelestarian keragaman hayai tumbuhan dan fauna Indonesia masih tetap bisa tersadar pada masa yang mau datang. [7]

12. Melarang Perburuan Liar

Perburuan liar merupakan sebuah kesibukan pengambilan binatang dan tumbuhan liar secara ilegal yang berlawanan dengan peraturan konservasi serta administrasi kehidupan liar.

Perburuan liar ini merupakan sebuah tindak pelanggaran kepada peraturan dan aturan perburuan.

Di Indonesia ini , perburuan liar yang ada malah makin meningkat dan susah untuk ditanggulangi. Motif-motif yang digunakan untuk melaksanakan perburuan liar sangatlah bragam , umpamanya cuma selaku kegemaran , untuk ongkos hidup keluarga , dan masih banyak lagi motif yang lain.

Maka dari itu , kembali lagi seumpama di atas , jalankan langkah-langkah aturan yang tegas kepada perburuan liar , biar kemudian hari tak semena-mena lagi untuk melanggarnya.

Tidak ada komentar untuk "12 Cara Menjaga/Memelihara Lingkungan Alam Di Sekeliling Kita - Habibullah Al Faruq"