Bagaimana Kita Sanggup Mengenali Kehidupan Insan Sebelum Mengenal Tulisan? - Habibullah Al Faruq

Manusia purba tidak memedulikan goresan pena pada kebudayaannya. Periode kehidupan yang terjadi ini dipahami selaku zaman praaksara.

Masa praaksara berjalan telah sungguh usang , bahkan jauh melampaui periode kehidupan insan yang telah mengenal adanya tulisan.

Maka dari itu , untuk sanggup mengerti akan kemajuan dari kehidupan insan di zaman praaksara , maka kita perlu mengetahui beberapa tahapan-tahapan pentingnya.

Praaksara berasal dari 2 kata , yakni pra yang bermakna sebelum dan aksara yang bermakna tulisan. Maka , dengan demikian , praaksara yakni masa kehidupan insan , sebelum mengenal adanya tulisan.

Lantas , ada pertanyaan yang bersangkutan , megnenai praaksara , yakni "secara metodologis , bagaimana kita sanggup mengetahui kehidupan insan sebelum mengenal tulisan?". Di sini kita akan menyimak balasan akan pertanyaan tersebut.

Bagaimana Kita Dapat Mengetahui Kehidupan Manusia Sebelum Mengenal Tulisan?

Secara Metodologis , Bagaimana Kita Dapat Mengetahui Kehidupan Manusia Sebelum Mengenal Tulisan?
Zaman Praaksara , via sejarahindonesiadahulu.blogspot.com

Sebelum kita jawab lebih dalam , alangkah lebih baiknya kita mengetahui pemahaman dari metodologis itu sendiri.

Metodologi ialah ilmu atau cara yang dipergunakan dalam mendapat kebenaran , menggunakan sebuah bentuk pencarian dengan tata caranya tertentu untuk menerima sebuah kebenaran , tergantung dari realitas yang tengah dikaji.

Metodologi tersebut tersusun atas cara-cara yang memang telah terencana , guna mendapat atau menerima ilmu. Metode observasi ini sendiri sanggup dilaksanakan dengan 2 cara , yakni :
  • Metode kuantitatif
  • Metode kualitatif

Sementara itu , menurut etimologi , metodologi berasal dari bahasa Yunani , "metodos" dan "logos" , yang mana metodos terdiri atas 2 suku kata , "metha" yakni melalui/melewati dan "hodos" yakni jalan/cara.

Metode berarti sebuah jalan yang dilalui atau dilewati , guna meraih sebuah tujuan. Sementara itu , "logos" bermakna selaku ilmu.

Ilmu itu sendiri terdiri atas sebanyak 4 prinsip :
  • Keteraturan (orde)
  • Sebab-musabab (determinisme)
  • Kesederhanaan (parsimoni)
  • Pengalaman yang sanggup diperhatikan (empirisme)

Dengan adanya prinsip tersebut , maka ada terlalu banyak jalan dalam menerima sebuah kebenaran. Metodologi itu sendiri menjadi tata cara yang menyeleksi proses pencarian apa yang digunakan.

Jadi , metodologi observasi ialah tata cara yang lebih rinci , perihal tahap-tahap dalam menjalankan sebuah bentuk penelitian.

Kembali ke soal , lantas , bagaimana kita sanggup mengetahui kehidupan insan sebelum mengenal tulisan?

1. Tetap dengan Menggunakan Metode Empiris

Empiris atau indra pengalaman , wawasan empiris , atau bahkan posteriori , ialah sumber wawasan yang ditemukan dari adanya pengamatan atau percobaan. Bukti empiris menjadi warta yang membenarkan sebuah keyakinan dalam kebenaran atau kebohongan pada sebuah klaim empiris.

Dalam persepsi empirisis , seseorang cuma sanggup mengklaim memiliki wawasan , di dikala seseorang memiliki sebuah keyakinan yang benar , berdasar dari bukti empiris. Indra menjadi sumber utama dalam bukti empiris tersebut.

Dalam artian yang lain , bukti empiris bermakna yang senada dengan hasil pada sebuah percobaan. Dalam artian tersebut , hasil empiris ialah sebuah konfirmasi gabungan.

Jadi?

Walaupun insan belum mengenal akan adanya goresan pena , bukti-bukti goresan pena sanggup dikenali dengan terang dari adanya peradaban , semisal :
  • Membuat kapak
  • Membuat lukisan di dinding gua

Kita sendiri juga sanggup mengetahui akan kehidupan insan , sebelum mengenal goresan pena secara metodologis , dengan cara menggunakan sistem arkeologi dan ilmu alam yang lain , seumpama biologi dan geologi.

2. Akhir Zaman Praaksara Indonesia Lebih Lambat

Indonesia menuntaskan zaman praaksara lebih lambat , dibandingkan dengan bangsa Mesir , sesuai dengan prasasti peninggalan dari Kerajaan Kutai.

Mengapa hal itu sanggup terjadi?

Karena peradaban bangsa Mesir jauh lebih maju apabila dibandingkan dengan Indonesia , dan struktur geografis Mesir terpusat pada cuma 1 daratan saja. Berbeda dengan Indonesia yang memiliki banyak kepulauan , sehingga susah untuk peradaban meningkat di Indonesia yang luas ini.

Kesimpulan

Secara lebih cepat , bagaimana kita sanggup mengetahui kehidupan insan sebelum mengenal goresan pena , disebabkan oleh adanya 2 hal :
  • Menggunakan sistem empiris (bukti-bukti kehidupan yang sanggup dikenali dari peradaban)
  • Indonesia menuntaskan zaman praaksara lebih lambat dibandingkan dengan Mesir , sesuai dari prasasti peninggalan Kerajaan Kutai , di mana peradaban Mesir jauh lebih maju dibandingkan dengan Indonesia

Pertanyaan Sebelumnya1. Mengapa perumpamaan praaksara lebih sempurna dibandingkan perumpamaan prasejarah untuk menggambarkan kehidupan insan sebelum mengenal tulisan?
Pertanyaan Selanjutnya3. Mesir menuntaskan zaman praaksara sekitar tahun 3000 SM , tetapi di Indonesia gres kurun ke-4 hingga ke-5 M. Mengapa demikian?

Tidak ada komentar untuk "Bagaimana Kita Sanggup Mengenali Kehidupan Insan Sebelum Mengenal Tulisan? - Habibullah Al Faruq"