Cara Insan Purba Menyanggupi Keperluan Hidupnya - Habibullah Al Faruq
Cara Manusia Purba Memenuhi Kebutuhan Hidupnya - Semasa hidup insan purba , sebenarnya bagaimanakah metode kehidupan mereka? Bagaimana bisa mereka mendapat makanan? Dengan cara apa?
Dan , sebenarnya , di manakah tempat yang dapat mereka tinggali? Berdasarkan dengan corak kehidupannya , zaman pra huruf ini bisa dibagi menjadi 3 (tiga) periode.
A. Masa Berburu dan Meramu
![]() |
| Sumber : pendidikanmu.com |
Masa berburu dan meramu merupakan masa paling permulaan bagi insan dalam menyanggupi segala keperluan hidupnya. Ketersediaan keperluan hidup yang diberikan oleh alam menjadi sumber utama bagi kehidupan mereka.
Meramu berarti yaitu mencari dan menghimpun kuliner serta menangkap bnatang. Dalam kegiatan meramu , mereka bahagia menghimpun materi kuliner nikmat yang dapat dimakan/disantap secara langsung.
Sesuai dengan cara hidupnya , insan purba akan berpindah tempat dari 1 (satu) tempat ke tempat yang lainnya. Mereka meninggalkan tempat tersebut dengan menenteng argumentasi , yaitu alasannya merupakan materi kuliner di tempat yang mereka lewati itu sudah habis , dan ingin mencari lagi di tempat yang lainnya.
Kehidupan insan purba pada masa itu juga acap kali hidup dengan cara berkelompok , mereka bahagia bergerombol di tempat-tempat yang menawarkan banyak materi kuliner dan air.
1. Mencari dan Mengumpulkan Makanan (Food Gathering)
Manusia pra huruf pada mulanya cuma menyanggupi keperluan hidupnya cuma dengan mencari kuliner serta menghimpun makanan. Mereka masih belum mengenal bercocok tanam , terlebih tempat tinggal.
Makanan yang dikumpulkan oleh insan purba , bisa berupa :
- Ubi-ubian
- Buah-buahan
- Keladi
- Daun-daunan
Bahan kuliner yang sudah dikumpulkan tidaklah diolah terlebih dulu , akan tapi eksklusif dimakan alasannya merupakan pada waktu itu , insan masih belum mengenal api untuk memasak.
Mereka menggunakan alat berburu dari ketersediaan alam juga , seumpama kayu , kerikil , atau tulang binatang yang sudah mati. Alat-alat yang digunakan masih sungguh sederhana , serta kasar.
Pada masa food gathering ini , insan purba sungguh sukar sekali untuk berevolusi , alasannya merupakan mereka terus-terusan cuma dipaksa untuk mencari keperluan utama setiap harinya. Akan tapi , secara perlahan , insan purba mengalami kemajuan nalar dan mulai beralih ke food producing.
Ciri-ciri masa food gathering adalah dengan menetapnya di sebuah gua , pada lazimnya senjatanya masih yang dibikin dari bebatuan dan tulang , serta hidup dengan cara berburu binatang.
2. Hidup Berkelompok
Pada lazimnya , insan purba itu sendiri hidup dengan cara berkelompok. Mereka lebih memutuskan tempat yang memiliki banyak materi kuliner dan air.
Padang rumput dan hutan yang berdekatan dengan sungai , lebih mereka pilih selaku tempat hidup berkelompok. Tempat tersebut diseleksi alasannya merupakan tersedia banyak materi kuliner dan dilewati/dilalui oleh binatang buruan.
Manusia purba senantiasa hidup dengan berkelompok yang anggotanya bisa berjumlah antara 20 sampai 50 yang terdiri atas 1 (satu) atau 2 (dua) keluarga. Tujuan dari hidup berkelompok ini guna menghadapi binatang buas dan bisa saling menolong dalam menyanggupi keperluan hidup.
3. Bertempat Tinggal Sementara
Pada perkembangannya , sebagian insan purba ada yang mulai untuk bertempat tinggal dengan cara cuma sementara. Mereka biasanya tinggal di gua , tepi danau , ataupun di ceruk di tepi pantai. Tempat-tempat tersebut mereka pakai untuk berteduh dan menguruk segala materi makanan.
Hal ini alasannya merupakan insan purba memiliki kesanggupan bertahan hidup dengan masih bergantung pada alam , dengan kata lain bila di tempat berburu mereka sudah kurang banyak mendapat hasil buruan , maka mereka akan berpindah ke tempat yang baru.
Hal tersebut memang terjadi alasannya merupakan pada masa itu , bercocok tanam dan beternak belum dipraktekkan oleh insan purba.
| Materi IPS Lainnya |
|---|
| Jenis-jenis Manusia Purba di Indonesia dengan Ciri-ciri , Penemu dan Tempat Penemuannya |
| 8 Dampak Bentuk Muka Bumi terhadap Kehidupan Manusia |
| Macam-macam Gempa Bumi |
B. Masa Bermukim dan Bercocok Tanam
![]() |
| Sumber : indonetedu.blogspot.com |
Melalui pengalaman hidupnya , insan purba mulai bisa mendapatkan cara gres untuk menyanggupi kebutuhannya. Mereka mendapatkan cara dalam bercocok tanam. Seiring dengan masa bercocok tanam , mereka mulai hidup dengan cara menetap.
Kebudayaan yang lain juga berpartisipasi meningkat dengan pesat. Alat pertanian meningkat kian maju. Begitu pula dengan metode sosial dan metode keyakinan , mulai terbina dengan teratur.
Masa bermukim dan masa bercocok tanam ini sering disebut dengan masa revolusi kebudayaan. Hal ini menurut pada terjadinya pergantian yang besar di dalam aneka macam corak kehidupan insan purba.
Pada kebudayaan insan purba , masa ini juga menandai dimulainya zaman Neolithikum (zaman kerikil baru). Pendukung utama dalam kebudayaan ini merupakan insan Homo Sapiens. Jenis insan ini sering disebut dengan nama "si cerdas" , alasannya merupakan sudah bisa menggunakan nalar fikiran dengan sempurna.
Manusia purba di masa ini mulai menanam jenis tanaman yang sekiranya bisa menciptakan materi panganan. Mereka juga menjalankan kegiatan berladang. Untuk berbagi kegiatan berladang , insan menjajal membuka ladang-ladang yang baru.
Pada mulanya , mereka menebang atau mengkremasi pohon-pohon serta semak belukar yang terdapat di hutan sekitarnya. Dengan cara seumpama itulah , menjadi tercipta ladang-ladang gres yang siap untuk ditanami.
Di samping kegiatan berladang , insan purba juga masih berburu binatang dan menangkap ikan. Semakin usang , mereka kian mengenal apa yang dinamakan dengan beternak. Perkembangan ini terang , bila insan sudah tak lagi semata-mata tidak bergantung lagi terhadap alam.
Manusia purba sudah bisa mengusahakan dan bisa menciptakan materi makanannya sendiri , dengan cara bercocok tanam dan beternak.
1. Kehidupan Bermukim dan Berladang
Manusia purba mulai menjajal kegiatan berladang dengan cara mengkremasi hutan untuk dijadikan ladang yang baru. Mereka juga menjalankan kegiatan dengan cara berburu dan menangkap ikan serta kegiatan beternak.
Hewan yang diternakkan , antara lain , kerbau , sapi , kuda , babi ataupun unggas.
Pada tahap ini , insan tidak lagi bergantung pada alam. Mereka sudah mulai menjajal mengusahakan dan menciptakan materi kuliner sendiri , dengan bercocok tanam dan beternak , yang biasa disebut dengan food producing.
Dalam masa bermukim dan berladang , dibentuk juga alat-alat seumpama contohnya mata panah , yang dapat dgunakan untuk alat berburu , gerabah selaku perlengkapan hidup , sampai alat-alat pemukul kulit kayu serta perhiasan.
2. Kehidupan Bercocok Tanam di Persawahan
Jumlah penduduk food producing menjadi kian meningkat , ini juga membuat terhadap jenis tanaman yang ditanam juga menjadi kian bertambah.
Padi jenis "gogo" yang biasa ditanam di tanah kering juga mulai dikembangkan. Mereka mulai mengenal cara menciptakan pematang-pematang untuk menahan air serta susukan air.
Di daerah pegunungan , dibuatlah sawah-sawah yang berundak dilengkapi dengan susukan air yang merupakan irigasi tingkat permulaan yang dibentuk menjadi tanaman pokok.
Tanaman sayur-sayuran juga mulai lebih dimengerti , yang lebih menariknya lagi merupakan mulai dikenalnya padi di persawahan. Hal ini berbincang bila kemajuan di bidang pertanian yang sudah kian maju.


Tidak ada komentar untuk "Cara Insan Purba Menyanggupi Keperluan Hidupnya - Habibullah Al Faruq"
Posting Komentar