Faktor-Faktor Pembentuk Kepribadian Seseorang - Habibullah Al Faruq
Faktor-faktor Pembentuk Kepribadian Seseorang - Kepribadian atau sifat kekhasan dari seseorang sangatlah dipengaruhi oleh beberapa aspek yang mau membentuk sebuah kebudayaan. Faktor-faktor yang memiliki tugas dalam pengembangan kepribadian seseorang meliputi beberapa aspek selaku berikut.
Faktor Pembentuk Kepribadian Seseorang
A. Faktor Lingkungan Fisik
Faktor lingkungan fisik ini meliputi dalam aspek geografis , iklim , suhu , kesuburan tanah , dan arah mata angin. Pengaruh dari aspek fisik ini begitu besar bagi sebuah kemajuan seseorang. Perilaku seseorang menjadi sungguh mudah untuk dipengaruhi oleh lingkungannya.
Seseorang yang berasal dari daerah yang memiliki cuaca yang hirau taacuh pasti memiliki sikap yang berlawanan kalau dibandingkan seseorang yang berasal dari daerah tropis. Sebagai salah satu umpamanya , kebiasaan minum wedang jahe di daerah hirau taacuh menyerupai di wilayah Bandung.
Sementara itu , kepribadian orang yang hidup di pegunungan dengan kehidupan condong pertanian , tentu akan berlawanan dengan kepribadian orang yang hidup di tepi pantai selaku nelayan.
Upaya modifikasi diri dengan lingkungan fisik ini berefek terhadap kepribadian seseorang. Lingkungan fisik yang keras , akan membentuk kepribadian yang kokoh pula , alasannya merupakan mereka memperjuangkan lingkungan alam yang keras dalam menjaga hidupnya.
Sementara itu , kepribadian orang yang hidup di pegunungan dengan kehidupan condong pertanian , tentu akan berlawanan dengan kepribadian orang yang hidup di tepi pantai selaku nelayan.
Upaya modifikasi diri dengan lingkungan fisik ini berefek terhadap kepribadian seseorang. Lingkungan fisik yang keras , akan membentuk kepribadian yang kokoh pula , alasannya merupakan mereka memperjuangkan lingkungan alam yang keras dalam menjaga hidupnya.
B. Faktor Lingkungan Sosial Budaya
Faktor lingkungan sosial budaya ini dipengaruhi oleh adanya kalangan di dalam penduduk tersebut. Di dalam kalangan , orang akan mendapat pengalaman sosial serta budaya.
Hal ini tentu akan menghipnotis seseorang dalam cara mereka bersikap serta dalam cara mereka bertindak. Pengalaman budaya yang dialami oleh seseorang pasti tidak akan pernah sama.
Kebudayaan menawarkan seperangkat imbas biasa yang berlawanan antara penduduk yang satu dengan penduduk yang lainnya.
Kebudayaan menawarkan seperangkat imbas biasa yang berlawanan antara penduduk yang satu dengan penduduk yang lainnya.
Pengalaman budaya akan sungguh menolong seseorang meningkat dalam bersosialisasi. Faktor ini menghasilkan insan lebih mengerti orang lain dari segi kultural sehingga hal ini dapat meminimalisir pertentangan yang ada di masyarakat.
Sebagai umpamanya , di dalam lingkungan penduduk yang plural (jamak atau beragam) sangat rentan terhadap yang namanya konflik. Masalah kecil saja dapat mengakibatkan terjadinya sebuah konflik. Seseorang yang tidak memedulikan budaya dari wilayah lain akan menilai budaya yang dimilikinya niscaya senantiasa benar.
Kebanyakan orang yang berasal dari lingkungan keras akan memiliki perasaan lebih terbuka dan memiliki sikap atau tabiat yang keras pula. Ini merupakan teladan konkrit dari imbas lingkungan sosial budaya.
| Materi IPS Lainnya |
|---|
| Penggolongan Interaksi Sosial : Proses Asosiatif , Disosiatif , Oposisi dan Diferensiatif |
| Bentuk-bentuk Interaksi Sosial |
C. Faktor Keturunan atau Waris
Secara fisik ataupun secara biologis , apapun warna kulitnya , seberapa besar harta warisan yang dimilikinya , niscaya nantinya akan kokoh pada sikap atau sikap seseorang.
Misalnya , kalau seseorang yang dilahirkan dalam suasana yang tidak ideal secara fisik , tentu akan mencari cara biar fisiknya menjadi ideal atau terlihat menjadi lebih baik.
Jadi , kalau dibentuk sebuah kesimpulan , orang yang menyerupai ini memiliki daya juang dan kreativitas lebih tinggi dari orang normal. Faktor keturunan atau waris juga dapat menghipnotis kemajuan seseorang dalam cara mereka berteman selain secara fisiknya saja.
Artinya , hasil warisan dari orang renta yang diberikan terhadap anaknya juga akan menghipnotis status sosial dari anak tersebut. Anak yang mendapat warisan akan bergaul dengan orang yang memiliki status sosial sama.
D. Pengalaman yang Unik
Apabila pengalaman ini sering masuk ke dalam diskusi siswa atau diskusi keluarga , akan memiliki imbas yang faktual atau pergantian ke arah yang baik. Suasana depresi tidak akan timbul sehingga kepribadiannya condong menjadi lebih menggembirakan , hangat , serta menolong orang lain dalam memecahkan masalah.
Pengalaman seseorang pasti tidak bisa disamakan dengan orang lain walaupun mereka mengerjakan acara yang sama. Perbedaan inilah yang disebut sebuah pengalaman yang sungguh unik.
Sedangkan menurut Paul B. Horton memiliki pengertian kalau tidak seorangpun mengalami serangkaian bentuk pengalaman yang persis satu sama yang lain , juga tidak seorangpun memiliki latar belakang pengalaman yang sama.
Sedangkan menurut Paul B. Horton memiliki pengertian kalau tidak seorangpun mengalami serangkaian bentuk pengalaman yang persis satu sama yang lain , juga tidak seorangpun memiliki latar belakang pengalaman yang sama.
Mengapa unik? Karena pembuatan dari hasil pengalaman tersebut cuma dimiliki oleh seseorang secara individu saja. Dengan demikian , pengalaman unik akan muncul.
E. Sifat-sifat Kecenderungan
Faktor sifat-sifat akan adanya kecenderungan meliputi beberapa hal , selaku berikut :
- Agamis Religius. Sikap ini lebih memprioritaskan kepentingan rohaniah yang didasari oleh pengalaman-pengalaman pribadinya ihwal agama. Dengan demikian , semua acara diri ditujukan terhadap sebuah acara keagamaan.
- Sosial Estetis. Sifat kerja yang terjadi antara hubungan insan ini lebih mengedepankan sifat rapi , indah , dan sopan dalam berafiliasi dengan orang lain.
- Dinamis Inovatif. Sikap ini merupakan sikap yang dimiliki oleh seseorang yang senantiasa ingin mengadakan pergantian di dalam hidupnya. Selain itu , senantiasa mencari pembaruan untuk memperbaiki metode sosial masyarakat.
Kelima aspek yang tertera di atas dapat berlangsung dalam pembentukan huruf apabila lewat dari 4 (empat) tahapan dalam pembentukan kepribadian.
Tahapan Pembentukan Kepribadian
A. Tahap Persiapan
Di dalam tahap ini , setiap individu mengenal lingkungannya secara minim. Pemahaman yang cuma berdasar pada sesuatu yang sudah ia ketahui secara ilmiah.
B. Tahap Meniru
Di dalam tahapan ini , setiap individu mulai untuk menirukan gerak dan acara yang dijalankan oleh orang lain. Di tahap ini juga mulai dikenalkan sebuah metode penerimaan atau respon atas stimulus (rangsangan) dari orang lain. Rangsangan ini dapat berupa gerak , tutur kata , dan cara berpikir.
Apabila seseorang menirukannya , berarti sudah berlangsung jawaban yang ada pada dirinya. Pada tahap ini juga timbul aturan reward dan punishment.
Apabila kita mencontek orang lain dan sukses dengan baik , maka kita akan mendapat penghargaan atau yang dinamakan dengan reward. Sebaliknya , apabila kita tidak berkaitan dengan kondisi yang ada di sekeliling , kita akan mendapat sebuah eksekusi atau celaan yang dinamakan dengan punishment , baik itu secara budbahasa maupun material.
C. Tahap Tindakan
Tahap ini timbul dengan ditandai mulainya insan mengenal lebih luas ihwal individu yang sama. Seusia dengan dirinya , 1 (satu) kegemaran dengan dirinya , atau 1 (satu) komunitas dengan dirinya.
Individu yang berada di tahap ini sudah mulai mengenal dengan baik dan mengerti aturan , norma , dan sikap penduduk yang ada di sekitarnya. Hal ini justru sungguh menolong individu tersebut untuk kian lebih mengerti dirinya di tengah lingkungan yang luas. Kaprikornus , seorang individu mulai mengenal terlalu banyak opsi yang bisa ia jalani.
D. Tahap Penyadaran Diri
Di dalam tahapan ini , semua proses interaksi seseorang dilaksanakan dengan sarat kesadaran tanpa adanya paksaan dari pihak manapun.
Pada tahapan ini , interaksi kian lebih sering terjalin dengan pengertian yang proaktif. Dalam hal ini berarti , tidak ada saling tuntut dan meminta di antara pelaku interaksi. Akan tapi , didasarkan pada sebuah dukungan (sumbangan) pribadinya terhadap kalangan tersebut.
Tidak ada komentar untuk "Faktor-Faktor Pembentuk Kepribadian Seseorang - Habibullah Al Faruq"
Posting Komentar