(Kupas Tuntas) Mengerti Pemahaman Watak Lebih Dalam - Habibullah Al Faruq

Dalam pergaulan hidup di lingkungan penduduk , bernegara , ataupun sampai tingkat internasional , pasti dikehendaki adanya sebuah tata cara yang menertibkan bagaimana semestinya insan bisa bergaul satu sama lain.

Sistem pengaturan dalam bergaul inilah yang menjadi saling menghormati dan dipahami dengan istilah sopan santun , tata krama , protokoler , dan masih banyak lagi yang lainnya.

Maksud dari anutan pergaulan merupakan tak lain guna mempertahankan kepentingan masing-masing yang terlibat , sehingga mereka bisa tetap bahagia , damai , nyaman , terlindungi , tanpa mesti dirugikan kepentingannya sendiri dan bisa terjamin sehingga perbuatan yang ditangani sesuati dengan adab yang berlaku dan tak berlawanan kepada hak asasi manusia.

Hal inilah yang mendasari dari arti adab atau definisi adab yang meningkat di lingkungan penduduk kebanyakan.

Lantas , yang menjadi pertanyaan , apa yang dimaksud dengan etika? Apa itu adab dan arti yang mendalam mengenai topik yang satu ini?

Pengertian Etika

Pengertian Etika

Etika (Yunani Kuno : "ethikos" , memiliki arti : timbul dari kebiasaan) merupakan sebuah hal di mana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari mengenai nilai atau mutu yang menjadi studi mengenai dari sebuah standar dan analisa moral.

Etika ini sendiri meliputi banyak sekali macam analisis dan penerapan rancangan , seumpama halnya benar atau salah , baik atau jelek , sampai tanggung jawab.

Jadi , arti atau definisi adab yakni aturan mengenai sikap atau sikap yang ada di lingkungan , sesuai dengan kebiasaan dari tempat tersebut , tergolong seumpama sopan santun dalam bertindak ataupun berbicara.

Yang tergolong adab , seumpama :
  • Menghargai yang muda dan menghormati yang tua
  • Mengucap salam apabila bertemu
  • Mendengarkan klarifikasi guru dengan baik
  • Tidak gempar sendiri ketika acara belajar mengajar sedang berlangsung

Sementara itu , yang tergolong ke dalam tidak ber-etika , seumpama :
  • Mengucapkan kata yang bernafsu dan kotor
  • Memotong obrolan orang lain yang belum selesai berbicara
  • Tidak menghargai perbedaan dengan membentak dan men-judge
  • Menutup pintu dengan bernafsu ketika masuk atau keluar ruangan

Secara metodologis , tak setiap hal menganggap sebuah perbuatan bisa dibilang dengan etika. Etika memerlukan sikap yang kritis , metodis dan sistematis dalam menjalankan refleksi. Maka dari itulah , adab bukan merujuk pada sebuah ilmu.

Sementara itu , adab terbagi menjadi sebanyak 3 bab utama :
  1. Meta-etika (studi rancangan etika)
  2. Etika normatif (studi penentuan nilai etika)
  3. Etika terapan (studi penggunaan nilai-nilai etika)

Rekomendasi postingan : Menguak 7 Teori-teori Etika , Manfaat dan Kritiknya

Jenis-jenis Etika

Etika Filosofis

Secara harfiah , adab ini bisa dibilang selaku adab yang berasal dari acara filsafat atau berpikir , yang mana ditangani oleh manusia. Karena itu , adab sebenarnya bab dari filsafat; adab lahir dari filsafat.

Etika tergolong ke dalam filsafat , alasannya yakni itu mengatakan adab tak bisa dilepaskan dari adanya filsafat. Maka dari itu , jikalau ingin mengenali unsut adab , maka kita mesti mengajukan pertanyaan juga tentang unsur-unsur filsafat itu sendiri.

Etika Teologis

Ada sebanyak 2 hal yang perlu untuk dikenang , yang mana mempunyai kaitan dengan adab teologis.

Yang pertama , adab teologis bukan cuma milik agama tertentu saja , melainkan juga setiap agama bisa mempunyai adab teologisnya masing-masing. ( : Hubungan Etika dan Agama yang Tak Bisa Dipisahkan)

Yang kedua , adab teologis yakni bab dari adab secara lazim , alasannya yakni itu ada banyak elemen yang terdapat di dalamnya yang ada di adab secara lazim dan bisa dikenali sehabis mengerti adab secara umum.

Secara lazim , adab teologis yakni adab yang bertitik tolak dari presuposisi-presuposisi teologis. Definisi inilah yang dapat dijadikan selaku patokan pembeda antara adab filosofis dan adab teologis.

Etika = Moral?

Istilah ethos dimaknai selaku tabiat kesusilaan atau adab kebiasaan , yang umumnya mempunyai kaitan cukup dekat dengan moral.

Moral itu sendiri berasal dari kata latin "mos" (jamaknya yakni mores) yang memiliki arti adab kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan menjalankan banyak sekali macam perbuatan baik (kesusilaan) dan menyingkir dari segala bentuk langkah-langkah yang buruk.

Maka , dengan demikian adab dan moral ternyata mempunyai makna yang serupa , tetapi intinya , adab dan moral tersebut mempunyai sebuah perbedaan dalam implementasi.

Moral atau moralitas dipergunakan untuk menganggap perbuatan yang ditangani , sedangkan untuk adab sendiri digunakan selaku tata cara nilai yang berlaku. Artinya , adab yakni ilmu untuk menerangkan kaidah-kaidah moral.

Etika = Etiket?

Seringkali timbul terlalu banyak pengertian mengenai adab dan etiket yang saling diaduk adukkan satu sama lain. Padahal , keduanya tersebut mempunyai perbedaan.

Etika memiliki kaitan dengan moral , sedangkan etiket memiliki kaitan dengan nilai sopan santun , tata krama di dalam kehidupan sosial.

Walaupun memang demikian , ternyata keduanya sama-sama terkait dengan sikap insan yang memperhatikan norma-norma etis. Etiket secara definitf yakni kumpulan tata cara atau tata aturan kesopanan yang sudah disepakati bareng untuk dijadikan sebuah nilai bareng pada sebuah kelompok.

Hubungan antara Etika , Moral dan Hukum

Hubungan antara Etika , Moral dan Hukum

Nilai-nilai moral mengandung banyak sekali macam nasihat , wejangan , petuah , peraturan , dan perintah secara bebuyutan lewat sebuah budaya tertentu. Sementara adab yakni refleksi kritis dan rasional mengenai nilai dan norma insan yang dapat menyeleksi dan terwujud dalam sikap dan sikap hidup insan itu sendiri.

Karena memang adab dan moral itu saling mempengaruhi , maka keduanya mempunyai kekerabatan yang dekat dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Norma selaku salah satu bentuk perwujudan dari adab dan moral yang sudah berkembang dan meningkat di lingkungan masyarakat.

Norma tersebut bisa berlainan antara satu tempat dengan tempat yang lain. Walaupun memang tiap tempat mempunyai norma yang tidak sama , tetapi mempunyai tujuan yang serupa , yakni untuk menertibkan kehidupan bermasyarakat yang jauh lebih baik lagi , sehingga bisa tercipta situasi yang mendukung dalam hidup bermasyarakat.

Sedangkan aturan yakni sebuah bab yang tak bisa dipisahkan dari kehidupan bermasyarakat yang mempunyai adab , moral dan norma-norma yang ada di dalamnya. Hukum mempunyai tugas selaku 'penjaga' biar adab , moral dan norma-norma yang berkembang dan meningkat di dalam penduduk bisa tetap berjalan dengan baik.

Jika memang terjadi sebuah bentuk pelanggaran kepada adab , moral dan norma , maka aturan di sini berperan penting untuk menampilkan sanksi.

Sanksi inilah yang dapat berupa hukuman sosial selaku salah satu bentuk akhir dari pelanggaran norma-norma sosial penduduk dan hukuman aturan jikalau norma-norma yang dilanggar juga tergolong di dalam daerah peraturan aturan yang berlaku.

Kesimpulan

Dengan demikian , maka kita bisa menyimpulkan jikalau adab yakni cabang ilmu yang terdiri dari tata cara dan anutan nilai-nilai yang berhubungan dengan konsepsi benar dan salah yang berlaku dan dihayati oleh kalangan pada sebuah komunitas.

Dengan adanya konsepsi ilmu selaku kajian yang relatif , maka bisa jadi nilai-nilai di dalam adab akan berubah , meningkat dan mungkin saja berlainan nilai baik buruknya pada komunitas yang berbeda.

Tidak ada komentar untuk "(Kupas Tuntas) Mengerti Pemahaman Watak Lebih Dalam - Habibullah Al Faruq"