Mengapa Perumpamaan Praaksara Lebih Sempurna Dari Prasejarah? Ini Jawabannya! - Habibullah Al Faruq

Dalam menimba ilmu sejarah niscaya terngiang timbul di benak ataupun fikiran kita , mengapa perumpamaan praaksara lebih sempurna dibandingkan dengan perumpamaan prasejarah?

Sebenarnya , jikalau memang kita sungguh-sungguh seorang pelajar , dari bahasanya saja kita sudah bisa mengenali apa yang janggal di kalimat tersebut dan menyimpulkan mengapa praaksara jauh lebih sempurna dibandingkan dengan prasejarah itu sendiri.

Biasanya , perumpamaan tersebut rancu , ada yang menggunakan praaksara atau prasejarah , atau bahkan ada yang memadukan keduanya dalam 1 artian , untuk menggambarkan kehidupan insan purba di masa kemudian (masa lampau) di mana pada masa itu , insan purba sama sekali belum mengenal yang namanya tulisan.

Jadi , di dalam postingan ini , akan kita berikan bahasan mendalam dibarengi dengan bahasan singkat atau secara garis besar mana yang lebih sempurna untuk menggambarkan kehidupan insan purba di masa yang sudah lampau tersebut.

Untuk mempelajari ini lebih dalam , maka diinginkan tutorial yang jauh lebih baik dan diinginkan untuk bisa mengetahui balasan di bawah ini biar nanti tak timbul kerancuan lagi di saat dalam proses atau acara menimba ilmu mengajar , baik itu di rumah maupun di sekolah.

Praaksara atau Prasejarah?

Praaksara atau Prasejarah

Hal ini berhubungan dengan apa yang mau dibahas pada buku Sejarah Indonesia kelas 10 SMA/SMK/MA Semester 1 Kurikulum 2013 di halaman 8 , pada soal nomor 1 , yaitu :

Mengapa perumpamaan praaksara lebih sempurna dibandingkan perumpamaan prasejarah untuk menggambarkan kehidupan insan sebelum mengenal tulisan?

A. Bahasan Secara Mendalam

Praaksara

Cobalah kita menganalisis lebih lanjut dari kalimat praaksara itu sendiri. Praaksara berasal dari kata pra dan kata aksara.
  • Pra : berarti sebelum
  • Aksara : berarti tulisan

Jadi , jikalau ditarik kesimpulan , praaksara itu dapat diartikan dengan zaman insan sebelum mengenal adanya goresan pena atau aksara.

Ada 3 masa penting di zaman praaksara itu sendiri , yang pada masa tersebut , insan purba melakukan sebanyak 3 fase penting di dalam kehidupannya , menyerupai :
  1. Berburu dan menghimpun makanan
  2. Bercocok tanam
  3. Perundagian (membuat barang-barang untuk kehidupan sehari-hari)

Masa praaksara juga biasa disebut juga dengan nama zaman nirleka. Nir berarti "tidak ada" dan Leka yang berarti "tulisan".

Walaupun memang belum mengenal adanya goresan pena , tetapi masyarakatnya sudah memiliki kesanggupan berbahasa dan kesanggupan dalam berkomunikasi verbal bahkan hingga bisa merekam jejak pengalaman masa kemudian dengan sedemikian rupa , sehingga kita kini juga bisa menemukan citra yang cukup baik akan kehidupan penduduk di masa lampau.

Prasejarah

Setelah mengidentifikasi kata praaksara , kini kita menjajal menyaksikan lebih dalam dari prasejarah itu sendiri.
  • Pra : berarti sebelum
  • Sejarah : berarti pengusutan atau wawasan yang didapat dari hasil observasi yang mendalam. Dalam bahasa Inggris dinamakan dengan history

Jadi , jikalau ditarik kesimpulan , prasejarah itu sendiri berarti masa sebelum ada sejarah.

Maka , penggunaan perumpamaan prasejarah untuk menggambarkan atau mendeskripsikan kehidupan insan purba di masa lampau , terasa kurang begitu tepat.

Hal ini terbukti alasannya pada di saat itu , insan purba sudah melakukan kehidupannya masing-masing dan menjadi salah satu menjelaskan jikalau sejarah sudah terjadi meskipun memang belum mengenal yang namanya tulisan. Walaupun juga mereka belum bisa mencatat setiap rinci atau rincian dari setiap insiden kehidupan yang mereka jalani kala itu , tetapi mereka sudah sukses melakukan semacam kerja keras untuk meninggalkan jejak sejarah yang menawan untuk diperhatikan dan diteliti secara lebih dalam.

B. Bahasan Secara Singkat (Garis Besar)

Praaksara berasal dari kata pra yang berarti sebelum dan huruf yang berarti tulisan. Makara praaksara merupakan masa di mana sebelum insan mengenal yang namanya tulisan.

Prasejarah berasal dari kata pra yang berarti sebelum dan sejarah yang berarti wawasan yang didapat dari observasi secara mendalam. Makara , ditarik kesimpulan jikalau prasejarah merupakan masa di mana insan belum mengenal sejarah.

Yang paling sempurna digunakan untuk menggambarkan perumpamaan insan purba pada masa lampau dalam acara sehari-hari merupakan perumpamaan praaksara , alasannya meskipun mereka belum mengenal goresan pena , setidaknya sudah ada jejak peninggalan yang dapat dicirikan selaku salah satu bentuk sejarah yang menawan untuk diperhatikan oleh para peneliti. Atau dengan kata lain , meskipun insan purba belum mengenal yang namanya goresan pena , mereka sudah memiliki sejarah dan sudah sukses menciptakan kebudayaannya sendiri.

Jika dengan prasejarah itu sendiri , artinya belum ada sejarah. Lantas , apa yang mau diceritakan? Tidak ada kan? Belum ada sejarah , kemudian apa yang mesti diceritakan?

Jadi , sudah sedikit lebih paham?

C. Pembahasan

Bentuk kebudayaan yang sudah dihasilkan oleh insan purba di masa kemudian itu salah satu bentuk acara kecil untuk dikembangkan dalam kehidupan insan di masa berikutnya atau di masa yang mau datang. Masalahnya , dari situlah ada banyak hal yang dapat dipelajari lebih jauh lagi.

Bahkan , bisa dibilang juga jikalau insan purba di masa lampau itu menjadi salah satu penggagas sejumlah budaya kehidupan sehari-hari yang ada pada di saat ini.

Misalnya saja , rujukan kecil merupakan mengolah makanan dengan menggunakan api. Yang hasilnya , di masa sekarang , dikembangkan dengan mengolah makanan menggunakan kompor untuk menciptakan suatu kuliner yang yummy dan mengandalkan materi yang tersedia di alam untuk dimasak menjadi kuliner , yang berniat untuk memamerkan energi dan mengenyangkan.

Memang susah untuk bisa mengenali kapan waktu dimulainya zaman praaksara dan kapan zaman praaksara itu sendiri berakhir. Zaman praaksara dimulai semenjak insan ada dan itulah titik dimulainya masa praaksara. Sementara itu , jikalau membahas kapan zaman ini selsai merupakan di saat insan sudah mengenal yang namanya tulisan.

Kapan insan mengenal tulisan? Memang salah satu pertanyaan yang cukup susah untuk dijawab. Bahkan , hingga kini ini , para andal juga belum bisa mengungkapkan secara niscaya waktu kapan berakhirnya masa tersebut.

Sementara itu , jikalau kita membahas di Nusantara (Indonesia masa lampau) , zaman praaksara di Indonesia sendiri diperkirakan selsai di masa berdirinya Kerajaan Kutai , yaitu pada sekitar masa ke-5 , yang mana pada waktu itu dibuktikan dengan adanya prasasti yang berupa yupa , didapatkan di tepi Sungai Mahakam , Kalimantan Timur.

Hal tersebut terbilang cukup lambat atau malah telat jikalau membandingkannya dengan daerah lain , semisal di Mesir dan Mesopotamia yang sudah mengenal goresan pena semenjak sekitar tahun 3000 SM.

Karena memang tidak ada peninggalan catatan tertulis dari zaman praaksara , keterangan akan zaman ini sendiri sukses didapat atau diperoleh lewat bidang menyerupai paleontologi , astronomi , biologi , antropologi , arkeologi dan geologi.

Mengingat dengan cukup jauh jangka waktu antara masa praaksara dengan masa kita kini , maka tak jarang pula banyak orang yang mempersoalkan apa perlunya kita untuk menimba ilmu perihal zaman praaksara yang memang sudah usang ditinggalkan oleh insan modern.

Akan tetapi , persepsi yang dikemukakan tersebut merupakan ciri khas orang yang enggan menimba ilmu sejarah , enggan menimba ilmu seluk-beluk menyerupai yang ada pada kehidupan di saat ini. Semua yang terbaru di sekarang ini , niscaya berawal dari yang namanya kehidupan di masa lalu.

Yang dulunya mengolah makanan menggunakan api , kini menggunakan kompor. Yang dulunya hidup kehujanan atau menetap di gua bahkan berpindah-pindah , kini memiliki rumah sendiri selaku daerah tinggal. Yang dulunya menulis menggunakan watu atau materi yang ada di alam , kini menulis menggunakan pensil , pulpen atau bahkan mengetik di komputer.

Jadi , setiap peradaban yang maju , Istimewa dan istimewa pastilah memiliki permulaan yang mengharukan. Seperti umpamanya , mungkin insan pada di saat itu cuma menilai suatu mimpi saja jikalau ingin terbang. Nyatanya , kini bukanlah suatu mimpi , itu konkret terjadi dengan perkembangan teknologi dan bisa menghubungkan kita untuk bepergian hingga ke seluruh dunia , itulah dengan hadirnya pesawat.

Tidak ada komentar untuk "Mengapa Perumpamaan Praaksara Lebih Sempurna Dari Prasejarah? Ini Jawabannya! - Habibullah Al Faruq"