Pengertian Bpupki Dan Pemaparannya - Habibullah Al Faruq

Tidak mudah bagi Bangsa Indonesia untuk meraih kemerdekaan di 17 Agustus 1945.

Banyak pendekar yang sudah gugur di medan perang , cuma untuk mementingkan 1 kepentingan bareng saja , yaitu memproklamasikan Indonesia.

Tak luput dari hal tersebut , ada juga BPUPKI yang berupaya mendukung kemerdekaan Indonesia. Lantas , apa pemahaman BPUPKI?

Pengertian BPUPKI

BPUPKI (telah diedit) , via fuadnasar.wordpress.com

Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau dalam bahasa Jepang dinamakan dengan Dokuritsu Junbi Chosakai yaitu sebuah tubuh terbuat pemerintah pendudukan balatentara Jepang.

Secara garis besar , BPUPKI dibikin untuk "menyelidiki hal-hal yang penting sekaligus menyusun rencana perihal antisipasi kemerdekaan Indonesia ," seumpama itulah yang termaktub di dalam Maklumat Gunseikan (Kepala Pemerintahan Militer merangkap Kepala Staf) Nomor 23.

BPUPKI ini berbarengan sudah diumumkan oleh Kumakichi Harada sempurna tanggal 1 Maret 1945. Akan tetapi , tubuh ini sendiri gres sungguh-sungguh didirikan pada tanggal 29 April 1945 , yang bertepatan dengan hari ulang tahun Kaisar Hirohito.

Badan ini dibikin dengan mempunyai upaya guna mendapat pinjaman dari bangsa Indonesia dengan prospektif bila Jepang siap menolong proses kemerdekaan Indonesia.

Sementara itu , BPUPKI beranggotakan sebanyak 67 orang , di mana ketuanya yaitu Dr. Kanjeng Raden Rumenggung (K.R.T) Radjiman Wedyodiningrat dan wakil ketuanya yaitu Ichibangase Yosio (orang Jepang) dan Raden Pandji Soeroso.

Radjiman Wedyodiningrat ditunjuk selaku kaico (ketua). Ia merupakan tokoh yang dituakan , bangsawan Jawa yang begitu kokoh , sekaligus menjadi sosok penting yang berpartisipasi menggagas berdirinya Boedi Oetomo di tahun 1908 silam.

Dari 67 orang anggota BPUPKI , 59 orang diantaranya didominasi oleh orang Indonesia , ada 4 dari kelompok Cina , 1 orang dari kelompok Arab dan 1 orang lagi peranakan Belanda.

Selain itu , sisanya , yaitu 8 orang , terdiri atas 8 orang Jepang. 8 orang Jepang tersebut berhak untuk menghadiri sidang yang ada , tetapi tidak mempunyai hak suara.

Maksudnya , wakil Jepang tersebut yaitu orang yang pasif , yang bermakna mereka cuma hadir dalam sidang BPUPKI selaku seorang pengamat dan memantau orang-orang BPUPKI pribumi saja.

Di luar anggota BPUPKI , dibikin juga sebuah Badan Tata Usaha (bisa diartikan dengan sekretariat) dengan berjumlah sebanyak 60 orang. Badan Tata Usaha dipimpin oleh Raden Pandji Soeroso dengan wakilnya yaitu Mr. Abdoel Gafar Pringgodigdo dan Masuda Toyohiko (orang Jepang).

Tugas dari BPUPKI itu sendiri merupakan guna mempelajari dan menyelediki segala hal yang berhubungan atau bersangkutan dengan banyak sekali macam faktor , seumpama :

• Ekonomi
• Politik
• Tata pemerintahan
• dan lain sebagainya

Yang mana aspek-aspek tersebut sungguh dikehendaki dalam kerja keras pembentukan negara Indonesia yang merdeka.

Di tanggal 7 Agustus 1945 , Jepang membubarkan BPUPKI dan berikutnya membentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) , atau dalam bahasa Jepang , Dokuritsu Junbi Inkai , yang beranggotakan sebanyak 21 orang.

PPKI selaku upaya dalam merefleksikan perwakilan dari banyak sekali macam etnis yang ada di daerah Hindia-Belanda , terdiri atas :

• 12 orang asal Jawa
• 3 orang asal Sumatera
• 2 orang asal Sulawesi
• 1 orang asal Sunda Kecil (Nusa Tenggara)
• 1 orang asal Maluku
• 1 orang asal Kalimantan
• 1 orang asal etnis Tionghoa

Perlu diketahui bila dampak dari Jepang dalam mengiringi jalan dan kinerja BPUPKI masih sungguh kuat , tergolong dalam komposisi keanggotaan yang terdiri atas :

• Seorang ketua (kaico)
• 2 orang ketua muda (fuku kaico)
• 59 orang anggota (iin)

Share this post