Pengertian Irit Menurut Agama Islam Dan 10 Keuntungannya - Habibullah Al Faruq
Semenjak menduduki dingklik sekolah , tentu kita telah sungguh paham betul dengan pepatah yang satu ini , "Hemat Pangkal Kaya".
Setiap hari tentu kita disuguhi kalimat tersebut , sehingga dikala remaja atau bahkan remaja kita telah sudah biasa mendengar dan mengingat , atau bahkan malah belajar hidup hemat.
Hemat Pangkal Kaya mempunyai makna , apabila kita senang menabung alias hidup hemat dalam kehidupan sehari-hari , maka kita bisa dengan simpel meraih apa yang kita kehendaki atau kita dambakan. Bahkan , tidak tidak mungkin jikalau ingin menjadi orang yang sukses.
Hemat ini dalam persepsi hidup bagi pada biasanya orang merupakan sikap yang sederhana dan patut untuk diapresiasi. Orang-orang yang hemat bisa menahan nafsunya untuk tidak berbelanja barang yang tidak penting.
Hemat memang terlihat sungguh sepele , tetapi apabila kita menjajal untuk melakukannya ternyata sungguh berat bagi yang belum terbiasa.
Dengan mempunyai sikap hemat ini , maka bagi orang yang menjalaninya akan terbebas dari yang namanya pemborosan. Akan tetapi , tidak siapa pun bisa mempunyai sikap yang satu ini lho!
Cobaan paling berat bagi orang yang sedang menjalani hidup hemat merupakan , di dikala dirinya menyaksikan barang manis , dengan harga potongan harga yang sungguh murah.
Di kurun terbaru ini , pada biasanya penduduk dari kita mempunyai gaya hidup yang konsumtif. Ini tentu sungguh sukar dihilangkan apabila telah menempel di dalam diri masing-masing.
Dengan sikap yang super konsumtif ini , maka akan menghasilkan kesenjangan sosial menjadi lebih terlihat mencolok. Hal ini juga yang mau membuat dan meningkatkan kecemburuan sosial di dalam kehidupan bermasyarakat.
Berkata ihwal hemat , bahwasanya apa pemahaman hemat menurut agama Islam? Manfaat hemat itu apa saja? Yuk kita simak baik-baik!
Hemat
Pengertian hemat merupakan hati-hati dalam memakai duit , barang dan lain sebagainya , sehingga tidak membuat pemborosan.
Berbeda dengan hemat , boros bermakna melebih-lebihkan alias berlebihan dalam memakai sesuatu , seumpama duit , barang dan lain sebagainya. Boros menjadi salah satu perbuatan buruk yang tidak patut untuk dicontoh.
Allah SWT berfirman :
"Sesungguhnya pemboros-pemboros itu merupakan saudara-saudara syaitan , dan syaitan itu merupakan sungguh ingkar terhadap Tuhannya." (QS Al Isra ayat 27)
Orang yang merasa hemat akan memakai duit cuma secukupnya saja , sesuai dengan kebutuhannya saja. Salah satu pola kecilnya , selaku seorang pelajar , akan merasa cukup walau cuma mempunyai 1 pensil , 1 pulpen dan 1 penghapus. Orang yang seumpama ini tak akan berbelanja barang lainnya , lebih dari 1.
Sama halnya dengan di rumah. Hanya ada 1 buah televisi saja , dan itu telah cukup untuk bisa dipakai secara bersama-sama. Hal ini dikarenakan , masih banyak keperluan lain yang lebih penting dari mempunyai lebih dari 1 televisi.
Tidak cuma memakai duit saja untuk berhemat , orang yang hemat juga arif dalam memakai barnag dan juga waktu. Orang yang seumpama ini akan belajar bagaimana caranya mudah-mudahan bisa hemat tanpa membuang-buang yang lebih tergolong ke dalam sia-sia.
Contohnya dalam memakai barang. Orang yang hemat akan memakai barangnya dengan hati-hati tetapi tetap maksimal mudah-mudahan barang yang dipakai tersebut masih bisa dipakai dan tidak simpel rusak.
Sama halnya dengan memakai waktu. Orang yang hemat akan menghasilkan rencana dan jadwal untuk memakai waktu yang bermanafaat saja , sehingga tidak ada waktu yang terbuang tidak berguna alasannya merupakan cuma suatu alasan. Sangat penting bagi kita apabila bisa memakai waktu dengan hal-hal yang positif dan bermanfaat.
Akan tetapi , dengan sikap hemat ini , jangan hingga menghasilkan kita menjadi orang-orang yang pelit. Pelit itu sungguh tidak digemari oleh siapapun.
Justru jikalau kita berbuat baik dengan cara saling memberi terhadap orang lain atau terhadap orang yang memerlukan , maka kita juga akan lebih digemari dan bisa memperbesar tali silaturahmi.
Barangsiapa yang gemar memberi , tentu Allah SWT tambahkan nikmatnya , dan tidak akan merasa kekurangan. Ini nyata.
Manfaat Hidup Hemat
1. Bisa Lebih Menahan Diri
Dengan sikap hidup hemat , maka kita akan menjadi orang yang penyabar. Dalam artian , cuma berbelanja barang yang memang sungguh mendesak atau memang sedang dibutuhkan.
Tentu dengan hidup hemat , secara otomatis kita juga akan terhindar dari yang namanya rakus. Kita bisa lebih menahan diri lagi untuk di waktu yang mau datang.
Salah satu pola kecilnya seumpama ini. Beni mempunyai sepatu. Namun , sepatu miliknya tersebut telah sungguh rusak atau bisa dikatakan telah tidak patut pakai. Tapi , Beni juga mendambakan baju baru. Sementara itu , masih ada simpanan yang ia miliki , cukup banyak.
Dengan berpikir cerdas , Beni lebih mengutamakan untuk berbelanja sepatu sekolahnya , alasannya merupakan Beni memang sungguh butuh. Sedangkan baju , Beni bisa membelinya di lain waktu , alasannya merupakan baju Beni juga masih manis dan rapi.
Memang sulit pastikan kasus tersebut. Akan tetapi , jikalau diri kita telah tertanam sikap hidup hemat , maka kita bisa dengan simpel mencicipinya dan menjalankannya.
2. Rajin Menabung
Sikap atau sikap hemat akan menghasilkan kita menjadi lebih tekun menabung.
Bagaimana tidak? Jika tidak ada keperluan yang mendesak dan perlu diprioritaskan , maka kita akan dengan simpel menabungnya.
Tidak siapa pun bisa menabung lho!
Pernah mendengar peribahasa yang satu ini?
"Sedikit demi sedikit , lama-lama menjadi bukit"
Peribahasa tersebut menyatakan jikalau jerih payah atau segala bentuk upaya yang kecil , tetapi jikalau kita tekun atau terus-menerus , maka nantinya pasti akan membuahkan hasil yang indah.
3. Lebih Pandai dalam Mengelola Uang
Jika menerapkan gaya hidup hemat , maka kita juga akan arif dalam mengorganisir keuangan.
Kita bisa lebih mengutamakan hal-hal yang lebih penting apalagi dahulu. Jika sebaliknya , kurang penting , maka ditangguhkan untuk lain waktu.
Mengatur keuangan juga menjadi lebih simpel dan tidak ribet lagi.
Dengan hal ini , kita akan terbebas dari yang namanya , "Besar pasak dibandingkan dengan tiang". Yang bermakna , pengeluaran lebih besar dari pendapatan.
Sehingga , keadaan keuangan menjadi kian stabil jikalau dikontrol dengan pandai.
4. Hidup Menjadi Lebih Berharga bagi Sesama
Hidup pasti akan lebih berharga. Kenapa?
Karena kita tidak terlampau terus-menerus mempertimbangkan uang. Dengan duit , kita malah bisa lebih jauh dengan keluarga , kawan , tetangga , hingga saudara.
Maka dari itu , kita tidak perlu sakit kepala mempertimbangkan yang namanya duit jikalau itu dapat menghasilkan kita susah.
Nikmati yang ada dikala ini , jangan lupa juga untuk disyukuri. Merasa berkecukupan itu juga lebih bagus.
5. Terhindar dari Stres
Hidup itu bukan ihwal uang. Hidup merupakan suatu perjalanan yang mesti dilalui entah apapun yang terjadi.
Berikan badan kita keseimbangan. Jangan terlalu sibuk mempertimbangkan uang.
Salah satu umpamanya jikalau kita berhutang terhadap orang lain. Pasti beban asumsi kita akan bertambah mudah-mudahan bisa melunasinya.
Jika kita tidak dapat menyelesaikan kasus tersebut , maka akan terbawa dalam hidup kita. Pikiran menjadi semrawut , stres dan risikonya jatuh sakit.
Jadi , hidup bukan cuma ihwal duit saja. Ikuti alur hidupmu dan jangan lupa berupaya dan bersyukur.
6. Terhindar dari Pemborosan
Bagi pada biasanya orang Indonesia di kurun terbaru dikala ini , sikap pemborosan telah seumpama menjadi gaya hidup yang menempel di dalam diri.
Terkadang , bagi orang-orang yang seumpama ini , mementingkan atau lebih mengutamakan kehendak dibandingkan dengan kebutuhan.
Salah satu pola kecilnya saja begini. Luna suatu hari berjalan-jalan di mall. Tanpa sadar , ternyata banyak sepatu bagus.
Lantas , Luna berbelanja beberapa sepatu. Luna berbelanja sepatu untuk sekolah , sepatu untuk di rumah , dan sepatu untuk bepergian. Padahal , sepatu miliknya juga masih bagus.
Ini sikap yang tidak baik. Berbeda jikalau Luna mempunyai sikap hemat , maka dirinya akan menahan dan bersabar untuk tidak tergoda.
Jadi , dengan hemat kita secara otomatis kita juga akan terhindar dari yang namanya pemborosan.
7. Melatih Sikap Disiplin
Jika kita ingin mendambakan sesuatu , dan tidak mempunyai duit uang cukup , maka kita diharuskan menabung.
Menabung di sini mesti lebih ulet atau dapat juga dikatakan disiplin menabung. Menabung memang menjadi kasus susah-susah gampang , walau cuma menyisakan sedikit saja dari yang kita miliki.
Jika kita bisa menabung saban hari , berkala , maka bukan tidak mungkin barang yang didambakan tersebut bisa dibeli. Dorongan dan hasil inilah yang kemudian bisa memotivasi kita untuk lebih tekun menabung di kemudian hari.
Selalu sisihkan duit , walau itu kecil , senantiasa sisihkan. Menabung dengan terencana tidak akan menghasilkan kita menjadi rugi.
8. Hidup Lebih Bahagia
Perilaku hemat juga ternyata mendorong kita untuk bisa hidup lebih bahagia.
Kita tidak senantiasa terkungkum dengan yang namanya uang. Kita bisa alihkan perhatian dengan memajukan terhadap sesama.
Karena , duit bukanlah penentu segalanya. Hanya berdoa , berupaya dan tawakal yang dapat kita kerjakan selaku manusia.
Jangan lupa juga untuk tetap bersyukur mudah-mudahan hidup kita menjadi berkecukupan dan tercukupi , sehingga tidak merasa serba kekurangan.
9. Bisa Digunakan untuk Masa Depan
Dengan berhemat otomatis kita juga gemar dan tekun menabung.
Nah , hasil simpanan itulah yang dapat kita pakai untuk keperluan di masa depan. Semisal untuk berbelanja motor , kendaraan beroda empat , atau bahkan berbelanja rumah yang mewah.
Jadi , kelak remaja nanti , hidup kita Insya Allah akan berkecukupan dan terhindar dari yang namanya kekurangan.
Jika nanti telah remaja , maka kalian akan berpikir betapa indahnya masa-masa kecil yang gemar menabung sehingga dapat menjadi sukses.
10. Bisa Bersikap Lebih Sederhana
Dengan hidup hemat kita bisa melatih diri kita untuk bisa bersikap lebih sederhana. Kita bisa mencicipi bagaimana keadaan orang-orang yang kurang mampu.
Jika kita ingin menyaksikan orang lain , jangan senantiasa menyaksikan ke atas. Di dalam Islam , kita diajarkan untuk senantiasa menyaksikan ke bawah mudah-mudahan kita selaku insan bisa lebih bersyukur dan tidak mengharapkan lebih.
Dengan bersikap lebih sederhana , kita nanti juga akan terbebas dari rasa sombong. Sombong merupakan perbuatan yang tercela.

Tidak ada komentar untuk "Pengertian Irit Menurut Agama Islam Dan 10 Keuntungannya - Habibullah Al Faruq"
Posting Komentar