Pengertian Kifosis Dan Penyebabnya| Cari Tahu! - Habibullah Al Faruq

Jika kita sedang duduk , juga ternyata ada aturannya lho. Hal ini dikarenakan mudah-mudahan kita tidak mengalami atau menderita banyak sekali penyakit tulang nantinya.

Kebiasaan duduk yang tidak baik nantinya akan mensugesti perkembangan dari tubuh manusia. Kelak remaja , perkembangan tubuh tak akan bisa berlangsung dengan baik dan normal.

Banyak hal juga yang dapat kita laksanakan di saat sedang duduk , menyerupai umpamanya menulis , membaca , menyimak apa yang Bapak/Ibu Guru terangkan , makan dan minum , serta masih banyak acara lain yang kita laksanakan dengan cara duduk.

Tidak cuma pada di saat duduk saja , perilaku tubuh yang salah di saat kita bangkit , tidur atau di saat menenteng beban yang terlalu berat , juga ternyata memiliki potensi membuat terjadinya gangguan yang ada pada tulang belakang.

Untuk menangkal dan menguranginya seminimal mungkin atau mudah-mudahan bisa diminimalkan , sepandai-pandainya kita dalam mengakali sesuatu mudah-mudahan perkembangan tidak terhambat.

Duduklah dengan posisi yang tegak , tidak terlampau tegak , dan tidak terlampau menyamping kanan kiri , jangan terlalu condong ke depan maupun ke belakang mudah-mudahan perkembangan tulang tetap terjaga.

Mengingat , di masa-masa di saat masih kanak-kanak merupakan masa yang paling riskan dan perlu diamati , lantaran penting untuk proses berkembang kembang. Bahkan , asupan gizi bawah umur juga 2x lebih banyak porsinya ketimbang orang dewasa. Ingat , takaran gizi , bukan takaran makanan!

Berikut ini sedikit klarifikasi perihal pemahaman penyakit kifosis dan penyebabnya.

Kifosis

Kifosis

A. Pengertian Kifosis

Kifosis merupakan penyakit kelainan yang terjadi pada tulang belakang , sehingga membuat tubuh si penderita menjadi melengkung ke depan melampaui dari batas wajar , alias yang lazim disebut dengan bungkuk.

Dalam pemahaman yang lebih cepat , kifosis merupakan tulang belakang yang membengkok ke belakang. Salah satu tumpuan penyebab kecilnya lantaran memiliki kebiasaan duduk membungkuk sampai sering menenteng beban yang terlalu berat di punggung.

Akan tetapi , kalau kita amati lagi lebih dalam , kifosis yang terjadi pada bawah umur bisa timbul tanpa adanya alasannya yang jelas. Inilah yang perlu untuk kita waspadai.

Orang yang menderita penyakit kifosis ini bisa menjadi cepat letih dan rasa nyeri serta akan timbul rasa kaku pada cuilan punggung. Tidak cuma itu saja , penyakit ini juga bisa bikin kesusahan di saat bernapas lantaran adanya tekanan yang tertuju ke paru-paru. [1]

Jika normalnya seorang insan , pada punggung atas atau tempat tulang belakang atas memang memiliki kurva atau lengkungan ke depan , tetapi itu cuma sedikit saja. Berbeda dengan kifosis , terjadi di saat lengkungan alami lebih besar dari normal.

Sepintas , kalau kita menyaksikan seseorang yang menderita atau mengalami penyakit yang satu ini , terlihat kalau orang tersebut menyerupai memiliki punuk di cuilan punggung atas.

Penyakit kifosis ini sungguh berlainan dengan skoliosis , yang mana skoliosis tulang belakang akan melengkung ke samping sehingga membentuk menyerupai aksara C atau aksara S apabila dilihat dari belakang.

B. Penyebab Kifosis

Kifosis ini bisa mensugesti orang-orang dari banyak sekali macam golongan , dari golongan muda sampai golongan tua.

Akan tetapi , jenis penyakit ini akan jarang terjadi pada bayi yang gres saja lahir , lantaran biasanya disebabkan oleh perilaku tubuh alias postur yang buruk secara terus-menerus.

Kifosis yang disebabkan oleh perilaku tubuh yang buruk , dinamakan dengan Kifosis Postural. [2]

Penyebab kifosis lainnya , bisa dilihat di bawah ini.

1. Osteoporosis

Osteoporosis merupakan sebuah keadaan di mana mutu kepadatan tulang menurun. Hal inilah yang membuat tulang menjadi lebih gampang keropos dan rentan retak.

Pada biasanya , osteoporosis ini gres dimengerti setelah adanya keretakan pada tulang pasien , biasanya sesaat setelah sang pasien mengalami jatuh ringan.

Kasus yang paling banyak dijumpai oleh penderita osteoporosis di Indonesia ini merupakan terjadi retak pada pergelangan tangan , tulang pinggul , dan yang terakhir pada tulang belakang.

Perlu kita pahami sebelumnya ,

Resiko perempuan mengidap penyakit osteoporosis condong lebih besar 4x ketimbang resiko yang terjadi pada pria.

Kurangnya kalsium diperkirakan menjadi salah satu penyebab hadirnya kasus-kasus osteoporosis yang ada di Indonesia.

Gejala Osteoporosis
Pada biasanya , tidak timbul tanda-tanda terjadi penyakit yang satu ini di masa-masa permulaan kepadatan tulang yang mulai menurun.

Akan tetapi , beberapa keadaan menyerupai :
  • Sakit punggung
  • Tinggi tubuh menurun
  • Postur tubuh bungkuk
  • Sering mengalami cidera atau keretakan tulang

Kondisi menyerupai itulah yang bisa menjadi pemicu terjadinya penyakit ini.

Di antara usia 16 sampai 18 tahun , tulang secara perlahan akan berhenti proses pertumbuhannya. Sementara itu , massa tulang justru akan tetap terus meningkat sampai di usia simpulan 20-an.

Sekitar di usia 35 tahun , secara perlahan , kepadatan tulang akan makin berkurang. [3]

2. Penyakit Scheuermann

Penyakit scheuermann atau disebut juga dengan nama kifosis scheuermann merupakan keadaan di mana tulang belakang pada cuilan atas terangkat , menjadi menyerupai punuk.

Anak lelaki biasanya akan lebih sering terkena , ketimbang perempuan.

Nama penyakit atau keadaan ini pertama kali timbul dari Scheuermann , yang menjadi orang pertama di tahun 1921 , menerangkan perubahan diskus dan ruang diskus yang terjadi selama masa perkembangan serta membuat terjadinya kifosis.

Kondisi ini terjadi di di saat cuilan depan vertebra cuilan atas tak berkembang secepat vertebra cuilan belakang , utamanya yang ada pada vertebra T7-T9 , sehingga tulang belakang membentuk menyerupai baju , dengan cuilan yang sempit dari baji di depan. Vertebra yang berupa baji inilah yang dapat bikin adanya kenaikan terhadap sudut kifosis. [4]

3. Cacat Lahir

Apabila tulang belakang dari sang bayi ini tak bisa meningkat dengan baik di dalam rahim , tulang belakang mungkin tak akan terbentuk dengan benar , ini juga bisa menjadi salah satu penyebabnya.

Kelainan bawaan atau kelainan kongenital atau cacat bawaan merupakan kelainan yang terdapat pada perkembangan struktur bayi , yang timbul semenjak kehidupan hasil konsepsi sel telur.

Kelainan bawaan bisa dimengerti sebelum kelahiran , di di saat sedang masa kelahiran atau bertahun-tahun berikutnya setelah kelahiran.

Banyak yang menjadi penyebab dari kelainan bawaan ini , menyerupai bisa disebabkan oleh :
  • Keabnormalan genetika
  • Sebab-sebab alami
  • Faktor lain yang tidak diketahui


4. Sindrom Marfan

Yang berikutnya merupakan sindrom marfan. Pada bawah umur , dapat juga dikaitkan dengan sindrom tertentu , menyerupai umpamanya sindrom marfan atau penyakit prader-willi.

Sindrom Marfan merupakan kelainan genetik yang terjadi pada jaringan ikat. Sindrom ini diturunkan secara secara lazim dikuasai , yang dibawa oleh gen berjulukan FBN1 , dengan mengkode protein jaringan ikat fibrillin-1.

Pada penderita sindrom yang satu ini , condong orang tersebut memiliki tubuh yang tinggi , eksremitas yang panjang , serta jari-jari yang panjang. Bahkan , dalam keadaan berat yang dialami oleh si penderita , penderita bisa memiliki kelainan yang terjadi di katup jantung dan aorta. Tidak cuma itu saja , bisa dijumpai juga di paru-paru , tulang dan mata.

Perlu Anda pahami , Sindrom Marfan ini merupakan penyakit yang dapat dibilang sungguh jarang terjadi , dengan penyajian problem yang ada cuma sekitar 0 ,03% saja. Tingkat keparahan dari adanya penyakit ini cukup majemuk , dari mulai yang ringan , sampai ke yang berat dengan terjadinya komplikasi.

Ciri-ciri fisik penderita Sindrom Marfan bisa dimengerti , menyerupai :
  • Tubuh yang tinggi serta kurus secara tidak normal
  • Tulang belakang yang melengkung secara tak normal
  • Dada yang menonjol keluar atau malah cekung ke dalam
  • Rahang bawah yang kecil
  • Jari kaki dan jari tangan panjang dan ramping , serta tak proporsional dengan panjang dari lengan
  • Sendi yang lunglai atau terlihat lemah
  • Stretch mark atau tanda-tanda kerutan yang terjadi pada cuilan bahu , punggung bawah , serta panggul yang nantinya memudar serta bermetamorfosis warna keperakan , seiring berjalannya waktu
  • Bentuk kaku yang ceper dan besar
  • Mara cekung
  • Gigi bertumpuk dengan tak beraturan

Penderita Sindrom Marfan bisa mengalami diskolasi lensa mata atau posisi lensa mata yang bergeser ke tempat tidak wajar , sehingga pandangan si penderita menjadi terganggu.

Tidak cuma dislokasi lensa saja , penyakit mata lainnya merupakan katarak , rabun jauh , ablasio retina dan glaukoma.

Penderitanya juga bisa mengalami sebuah perubahan yang terjadi pada salah satu cuilan tulang belakang , yang menjadi agak maju atau agak ke depan. Kondisi ini biasa disebut dengan nama spondilolistesis serta bisa membuat terjadinya tanda-tanda nyeri pada punggung belakang dan kekakuan otot punggung.

Tidak cuma spondilolistesis saja , skoliosis juga bisa terjadi pada penderita penyakit ini , yang bikin tulang belakang menjadi melengkung ke samping. Jika sudah parah , lengkungan ini bisa menekan paru-paru dan jantung , sehingga bisa membuat sesak napas. [5]


5. Arthritis

Arthritis merupakan peradangan yang terjadi pada 1 atau lebih persendian , yang dibarengi dengan rasa sakit , timbul infeksi , kaku , serta kekurangan dalam bergerak.

Penyebabnya bisa terjadi lantaran infeksi maupun tanpa infeksi. Terdapat lebih dari sebanyak 100 bentuk arthritis. Yang paling lazim merupakan osteoartritis yang disebabkan oleh adanya frustasi berat pada persendian , infeksi yang terjadi di persendian , atau usia.

Masih banyak arthritis lainnya menyerupai :
  • Artritis Reumatoid
  • Artritis Psoriatik
  • Penyakit Autoimun

Gejala pada penderita arthritis akan timbul rasa panas , rasa sakit dan terjadi pembengkakan yang ada pada lutut.

6. Penyebab Lain

  • Kelemahan otot pada punggung atas
  • Penyakuit degenerasi tulang
  • Cidera pada tulang belakang
  • Skoliosis (kelengkungan tulang belakang)

7. Penyebab Lain (Lebih Jarang Terjadi)

  • Infeksi yang terjadi pada tulang belakang
  • Penyakit jaringan ikat
  • Penyakit Paget's
  • Polio
  • Penyakit yang ada pada metode endokrin

Tidak ada komentar untuk "Pengertian Kifosis Dan Penyebabnya| Cari Tahu! - Habibullah Al Faruq"