Pengertian Setia Mitra Menurut Islam Dan Umpamanya - Habibullah Al Faruq
Perilaku terpuji menjadi salah satu ciri khas yang sudah semestinya atau sudah sepantasnya dimiliki oleh manusia. Salah satu sikap terpuji itu merupakan setia kawan.
Manusia itu sendiri diciptakan oleh Allah SWT untuk dapat menjadi khalifah di paras bumi ini. Khalifah itu sendiri merupakan orang yang menjajal untuk senantiasa tetap bisa berupaya untuk mengikuti beberapa sifat-sifat yang dimiliki oleh Allah SWT.
Manusia menyerupai ini condong senantiasa berupaya semaksimal mungkin , semampunya , dengan senantiasa berupaya untuk memperbaiki segala langkah-langkah atau perilakunya dengan membiasakan diri dengan mengedepankan sikap yang terpuji. Tidak cuma setia mitra saja yang menjadi teladan dari sikap terpuji , melainkan masih banyak lagi beberapa sikap terpuji yang lain.
Mengapa sikap terpuji ini senantiasa digembor-gemborkan dan didorong di saat kehidupan bermasyarakat? Karena , sikap luar dan dalam seseorang bisa dilihat dengan mudah dari sikap yang dilakukannya.
Orang yang memiliki alias menanamkan sikap-sikap terpuji dalam kesehariannya , maka bisa ditebak atau ditarik kesimpulan dengan mudah bahwasannya orang tersebut memiliki adab yang mulia , bahkan kalau berjumpa dengan yang lebih cukup umur atau lebih renta , beliau akan hormat dan senantiasa sopan santun.
Berbeda jauh dengan orang yang jiwanya tertanam perilaku tercela , maka orang ini merupakan salah satu teladan orang yang tidak baik dan dihentikan untuk dijadikan teman. Bisa saja kalau kita berteman dengannya , sikap kita juga ikut tercela.
Membahas perihal sikap terpuji , dan yang hendak dibahas di sini merupakan setia mitra , maka , bekerjsama apa itu pemahaman sikap setia kawan? Bagaimana setia mitra menurut Agama Islam?
Setia Kawan
Setia mitra berarti merasa bersatu terhadap orang lain. Manusia yang merupakan makhluk sosial , tidak akan pernah bisa hidup sendiri tanpa adanya proteksi dari orang lain.
Setiap hari , niscaya kita berjumpa dengan sobat atau bahkan orang lain yang belum kita kenal. Dengan sobat yang kita miliki , kita bisa bermain , mencar ilmu kalangan , bersenang-senang , berolahraga bareng , dan lain sebagainya yang dapat dilaksanakan secara bareng dengan bahagia hati.
| MATERI AGAMA ISLAM SERUPA |
|---|
| Pengertian Hemat Menurut Agama Islam dan 10 Manfaatnya |
| Pengertian Tekun Menurut Agama Islam dan Manfaatnya |
| Pengertian Percaya Diri Menurut Agama Islam dan Manfaatnya |
Mungkin , ada masa di mana kita ingin mencar ilmu sendiri. Akan tetapi , coba lihat saja nanti atau besok , atau entah kapan itu , niscaya kita memerlukan proteksi mereka , untuk bisa mencar ilmu bersama.
Sebaliknya , mereka juga niscaya tak akan menjauhi kita secara terus-menerus.
Allah SWT berfirman :
"Kemudian beliau tergolong orang-orang yang beriman , dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang." (QS Al-Balad , 90:17)
Allah SWT sudah bikin insan itu secara berkelompok-kelompok. Mengapa? Salah satu yang menjadi maksudnya merupakan agar mereka bisa saling mengenal satu sama lain , biar bisa saling menjalin persahabatan , tali silaturahmi , bukan malah untuk bermusuhan.
Beberapa kalangan insan itu memang niscaya berbeda. Kelompok yang satu memiliki keunggulan dan kehabisan , serta juga tidak berlawanan dengan kalangan lainnya yang juga memiliki keunggulan dan kekurangannya masing-masing. Maka dari itu , dengan adanya perbedaan ini , mesti bisa saling melengkapi.
Agar keunggulan yang dimiliki oleh seseorang itu dapat berharga bagi orang banyak , maka ia mesti bergabung dengan orang lain. Sementara itu , biar kehabisan seseorang tidak merugikan , maka ia mesti melakukan pekerjaan sama dengan orang lain.
Maka , tidak ada salahnya kalau kita berteman dengan siapapun. Mereka itu semua sama , mereka sobat kita , walau terlihat perbedaan.
Contoh Setia Kawan
Budi merupakan sosok murid yang paling pintar dalam perkara agama dan matematika di dalam kelasnya. Akan tetapi , yang menjadi salah satu kehabisan dari Budi merupakan ia jarang berolahraga.
Sementara itu , ada murid sekelas lain yang berjulukan Ghozy yang pintar berolahraga , yang mana olahraga favoritnya menyerupai sepak bola , basket dan bola voli. Akan tetapi , Ghozy ini kolot dalam membaca Al-Quran.
Ada lagi , murid lain yang berjulukan Oki yang berilmu dalam bikin dan membaca puisi. Akan tetapi , kelemahannya tidak dapat mengetahui pelajaran matematika dengan baik.
Lalu , ada sosok murid lain yang berjulukan Reni , yang mana murid wanita ini cakap dalam bernyanyi. Akan tetapi , kekurangannya merupakan tidak dapat berbahasa Inggris dengan lancar.
Yang terakhir , ada Tina , beliau salah satu murid terpintar dalam bahasa Inggris , tetapi dirinya kesusahan dalam membaca Al-Quran.
Bisa dipetik kesimpulan , bawah umur lainnya juga jarang yang dapat menguasai seluruhnya. Karena , setiap orang niscaya memiliki keunggulan dan kekurangannya masing-masing.
Kalau memang misal ada orang yang berilmu di semua mata pelajaran , pasti masih saja ada kekurangannya. Misal , anak tersebut kolot bergaul dengan sobat , sehingga waktunya di sekolah dihabiskan cuma mencar ilmu sendiri saja tidak bareng dengan teman.
Kelebihan dan kehabisan yang dimiliki masing-masing anak tersebut tidak mereka pakai untuk saling mengejek satu sama lain , atau malah bahkan menyombongkan diri. Mereka semua , Budi , Ghozy , Oki , Reni dan Tina saling bergabung untuk bisa menolong sesuai dengan keunggulan masing-masing yang dimiliki.
Nah , pada jadinya , Budi yang semula malas berolahraga , kini sudah bisa berolahraga dengan baik dan gemar bermain sepak bola. Ghozy sudah mulai tanpa hambatan dalam membaca Al-Quran. Oki sendiri juga sudah semakin paham perihal pelajaran matematika. Reni sudah cukup berilmu mengatakan dengan bahasa Inggris , sampai Tina tanpa hambatan dalam mengaji.
Keberhasilan yang diperoleh oleh mereka berlima , ternyata juga sukses disertai oleh teman-teman lainnya juga. Mereka yang memang sudah tahu , memiliki ilmu , menolong sobat lain yang belum tahu. Yap , mereka saling menolong , bantu-membantu dalam kesusahan.
Di antara mereka semua , tidak ada merasa yang paling pintar sendiri. Mereka semua itulah merupakan bawah umur yang cerdas , bawah umur yang pandai.
Mereka semua itu tahu kalau mereka memiliki kelemahannya masing-masing. Maka dari itu , mereka saling melakukan pekerjaan sama untuk bisa menangani kehabisan yang mereka miliki. Mereka semua itu merupakan orang-orang yang setia kawan. Yap , mereka merupakan murid yang gemar melakukan pekerjaan sama.
Mereka juga tidak mengejek kehabisan yang dimiliki oleh orang lain. Mereka tidak menjauhi sobat yang sedang berada dalam kesulitan.
Hatinya akan merasa bahagia kalau bisa menolong sobat atau orang lain yang memang sungguh-sungguh sedang membutuhkan. Dengan melakukan ini semua , mereka sadar kalau dirinya sewaktu-waktu juga niscaya memerlukan proteksi dari orang lain.
Inilah indahnya Agama Islam yang memerintahkan kita semua untuk bisa saling mengenal satu sama lain dan mau diajak melakukan pekerjaan sama.
Dari teladan tersebut , bisa diambil suatu kesimpulan juga sikap setia mitra itu sungguh penting. Dengan sikap terpuji , bisa membuat sikap yang positif , membangun hal-hal yang positif , mulai dari kecil. Jika sudah ditanamkan dari kecil , maka kelak akan menjadi kebiasaan yang positif cukup umur nanti.
| MATERI AGAMA ISLAM SERUPA |
|---|
| Beberapa Keistimewaan dari Kitab Suci Al Quran |
| Cara Beriman Kepada Kitab-kitab Allah |
Melakukan hal yang positif itu sangatlah indah. Percaya atau tidak , hati kita nantinya akan lebih tenteram dan tenteram setelah berbuat kebaikan terhadap orang lain.
Jadi , di sini bisa ditarik kesimpulan kalau setia kawan merupakan bersikap terus menjalin hubungan yang bagus , bersahabat dengan sobat walau di di saat sedang sukar maupun sedang bahagia , dan ini merupakan suatu bentuk hubungan timbal balik. Dalam segala hal , kita tetap bisa berteman dengan mereka.
Beberapa faedah yang dapat dipetik dari setia mitra ini , menyerupai :
- Mempererat hubungan pertemanan yang sudah terjalin
- Membuat hati menjadi lebih lapang dan ikhlas
- Terdorong untuk bisa saling tolong-menolong
- Tidak bersikap angkuh di hadapan orang lain
- Mendorong kita untuk senantiasa bersikap positif

Tidak ada komentar untuk "Pengertian Setia Mitra Menurut Islam Dan Umpamanya - Habibullah Al Faruq"
Posting Komentar