Pengertian Tulus Menurut Islam Dan Contohnya - Habibullah Al Faruq
Ikhlas merupakan salah satu sikap terpuji yang memang sudah semestinya dipraktekkan dalam acara sehari-hari. Pengertian tulus menurut Islam dan umpamanya itu sungguh banyak.
Segala sesuatu yang kita kerjakan juga mesti didasarkan dengan ikhlas. Janganlah melaksanakan sesuatu alasannya merupakan memang terpaksa atau cuma mengharap imbalan saja.
Jika dalam nasehat atau pemahaman para ulama sendiri , banyak yang menafsirkan berlawanan , tetapi , pada dasarnya juga kemungkinan besar bila diambil kesimpulan itu sama.
Lakukanlah sesuatu hal dengan tulus , sehingga hati kita menjadi jauh lebih damai dan tenteram. Mengapa? Karena , kita hidup tidak untuk duniawi saja , melainkan untuk akhirat.
Jadi , kerjakan sesuatu dengan tulus , jangan mengharap kebanggaan atau malah menginginkan imbalan. Tenang , bila kau bisa bertingkah tulus , Allah SWT akan memamerkan ganjaran pahala yang tak ternilai harganya.
Ikhlas ini juga menjadi salah satu pola sikap terpuji , mengingat , masih banyak lagi lainnya tentang sikap terpuji yang perlu kita pelajari lebih dalam.
Lantas , apa pemahaman tulus dalam agama Islam? Apa pola tulus dalam kehidupan sehari-hari?
Ikhlas
A. Pengertian Ikhlas
Kata tulus berasal dari bahasa Arab yang berbunyi akhlasa yang bermakna higienis , lurus dan suci.
Sementara itu , tulus berarti menjalankan sebuah kebaikan dengan niat , cuma untuk mendapatkan ridho Allah SWT.
Allah SWT sudah mengutus terhadap insan untuk senantiasa berbuat tulus dalam melaksanakan aneka macam amal perbuatannya. Allah SWT juga sudah menyodorkan perintah tersebut dalam ayat Al Quran berikut ini :
Artinya :Padahal mereka cuma diperintah menyembah Allah SWT dengan tulus menaati-Nya semata-mata alasannya merupakan (menjalankan) agama dan juga mudah-mudahan melaksanakan salat dan menunaikan zakat dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar). (QS Al Bayyinah ayat 5)
Surat Al Bayyinah ayat 5 tersebut menerangkan perintah untuk berbuat tulus dalam melaksanakan anutan dan perintah agama. Diharuskan bagi kita semua untuk melaksanakan sholat dengan tulus , mengeluarkan duit zakat juga dengan ikhlas.
Lakukan semua perintah Allah SWT cuma untuk mengharap ridho-Nya. Dengan melaksanakan sikap tulus dalam beribadah di kehidupan sehari-hari , maka kita semua sudah menjalankan anutan agama Islam dengan baik dan benar. Nantinya , kita akan menjadi anak soleh yang dicinta oleh Allah SWT.
Untuk melaksanakan tulus itu sendiri mesti dimulai dari niat. Niat yang tulus , akan mengirimkan seseorang terhadap perbuatan ikhlas. Allah SWT tentu akan mendapatkan ibadah seorang hamba yang dilaksanakan dengan ikhlas.
Nabi Muhammad SAW juga ikut menerangkan tentang pentingnya niat dalam langkah-langkah dari hadist berikut ini , yang berarti :
Semua perbuatan tergantung dari niat , dan (balasan) bagi setiap orang (tergantung) apa yang diniatkan. (HR Bukhari)
Dalam hadits tersebut diterangkan bila semua perbuatan yang dijalankan akan dinilai dari niatnya. Allah SWT juga akan memamerkan jawaban untuk umat insan atas segala bentuk perbuatan yang sudah dilakukan.
Allah SWT itu Maha Adil. Allah SWT akan memamerkan jawaban sesuai dengan apa yang diniatkan. Orang yang melaksanakan bervariasi kebaikan dengan tulus cuma alasannya merupakan Allah SWT semata dan akan memperoleh keridhoan dari-Nya.
B. Contoh Perilaku Ikhlas dalam Kehidupan Sehari-hari
Perilaku tulus mesti bisa kau terapkan dalam aneka macam macam suasana dan perbuatan yang dilakukan. Berikut ini beberapa sikap tulus yang dapat kau terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
1. Ikhlas dalam Beribadah
Allah SWT bikin insan untuk beribadah kepada-Nya. Maka dari itu , insan memiliki tanggung jawab untuk bisa beribadah terhadap Allah SWT. Ibadah terhadap Allah SWT pasti mesti dijalankan dengan ikhlas.
Allah SWT akan memamerkan ridho-Nya terhadap insan yang senantiasa beribadah dengan tulus , tanpa dirinya merasa terbebani dalam hidupnya. Hal ini menyerupai yang sudah diterangkan di dalam firman-Nya , yang berbunyi :
Artinya :Katakanlah : Sesungguhnya , sembayangku , ibadahku , hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah SWT , Tuhan semesta alam. (QS Al An'am ayat 162)
Di dalam ayat itu diterangkan dengan benar bila segala yang dimiliki oleh insan mesti ditujukan cuma terhadap Allah semata.
Contoh :
Alfi senantiasa melaksanakan sholat sempurna waktu. Setelah sholat , tidak lupa Alfi untuk berzikir dan berdoa terhadap Allah. Dirinya juga tak lupa untuk membaca Al Quran.
Alfi senantiasa menjalankan ibadahnya dengan khusyuk. Dia tahu menjalankan ibadah dengan tulus cuma untuk mendapatkan ridho dari Allah SWT.
Tentu , Allah SWT akan mendapatkan ibadahnya , alasannya merupakan Alfi sudah melaksanakan ibadah dan perintah Allah dengan tulus tanpa terbebani. Tentu , Alfi akan menjadi anak yang bagus dan akan dicinta oleh Allah SWT , orang renta dan teman-teman.
2. Ikhlas dalam Mengerjakan Tugas
Tugas menjadi salah satu tanggung jawab yang mesti bisa tertuntaskan oleh seseorang. Maka dari itu , kiprah yang kau terima , hendaknya bisa tertuntaskan dengan sempurna dan ikhlas.
Perilaku tulus dalam menjalankan kiprah tergolong ke dalam salah satu pola sikap terpuji. Allah SWT akan memberi pahala untuk orang yang memang senantiasa tulus dalam melaksanakan tugasnya.
Tugas seorang pelajar itu untuk mencar ilmu dengan ulet dan tekun. Saat Guru memamerkan kiprah terhadap muridnya , maka sang murid mesti mengakhiri kiprah tersebut dengan baik. Tidak cuma itu saja , dikala Ibu mengutus kau merapikan kawasan tidur atau menyapu rumah mudah-mudahan higienis , hendaknya kau melaksanakan kiprah rumah tersebut dengan baik. Toh , kiprah itu tidak terlampau berat.
Contoh :
Pak Deni memamerkan kiprah terhadap pada siswanya untuk menjalankan soal latihan yang ada di buku. Roni menjalankan kiprah yang sudah diberikan oleh Pak Guru dengan baik.
Roni juga menjalankan tugasnya dengan ikhlas. Roni akan menjalankan kiprah tersebut dengan sempurna waktu. Dengan sikap yang diperbuat Roni , maka Roni akan diberikan ganjaran yang setimpal , yaitu diberi pahala oleh Allah SWT.
Ibu hendak pergi ke pasar untuk berbelanja buah-buahan dan sayuran. Ibu meminta Dina mempertahankan adiknya di rumah.
Maka , yang mesti dijalankan Dina merupakan mempertahankan adiknya tersebut dengan ikhlas. Dina tak akan terbebani mempertahankan adiknya dan tidak akan bikin sang adik menjadi menangis.
Allah SWT sungguh mengasihi anak yang tulus dalam menjajal untuk menjalankan tugasnya. Ibu dan adik juga akan mengasihi Dina. Dina akan menjadi anak yang solehah dan berbakti terhadap orang tua.
3. Ikhlas dalam Memberi Pertolongan
Dalam acara sehari-hari , acap kali kita tidak jarang memperoleh orang yang memerlukan pertolongan alias bantuan. Di dikala orang lain tersebut memerlukan derma , maka kita mesti berupaya menolong orang tersebut dengan segala kesanggupan yang kita miliki.
Menolong orang lain mesti dijalankan dengan tulus , tanpa menginginkan jawaban , kecuali ridho Allah SWT. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT dalam ayat berikut :
Artinya :Perkataan yang bagus dan memamerkan maaf jauh lebih baik ketimbang sedekah yang diiringi oleh langkah-langkah yang menyakiti. Allah Maha Kaya , Maha Penyantun. (QS Al Baqarah ayat 263)
Ayat itu menerangkan perintah untuk berbuat dan berkata yang bagus serta memamerkan maaf. Hal itu bahkan jauh lebih baik ketimbang sedekah yang dijalankan tetapi masih menyakiti orang lain.
Tentu , bila kita menolong orang yang memerlukan derma atau pertolongan , berupaya menolongnya dengan tulus , Allah SWT Maha Melihat dan akan memamerkan pahala.
Contoh :
Milla menyaksikan Sinta terjatuh di depan kelas. Milla eksklusif saja menolong Sinta yang terjatuh tersebut. Milla juga melakukannya secara ikhlas.
Sinta eksklusif mengucapkan banyak terima kasih untuk Milla alasannya merupakan sudah menolongnya yang terjatuh alasannya merupakan terpeleset. Di lain segi , dikala Milla memerlukan pertolongan , Sinta niscaya ada untuk memberi bantuan.
Jadi , Milla dan Sinta sama-sama saling menolong satu sama lain dikala berada dalam kesusahan di aneka macam hal. Mereka berdua menjadi teman dekat yang baik. Milla dan Sinta saling mengasihi satu sama lain.
Allah SWT tentu akan memamerkan pahala atas kebaikan yang sudah diberikan oleh Milla dan Sinta. Allah SWT sayang terhadap anak yang berbuat baik dan gemar menolong orang lain dengan tulus , tanpa adanya paksaan apapun.
4. Iklhas Menerima Kehendak Allah SWT
Allah SWT memiliki sifat wajib iradat yang artinya berkehendak. Kehendak Allah SWT niscaya terwujud. Tak ada 1 pun makhluk yang dapat menghambat kehendak yang Allah berikan.
Jika Allah memang berkehendak untuk memamerkan kebaikan terhadap insan , maka insan tersebut akan memperoleh kebaikan. Sebalikna , bila Allah memamerkan kesusahan terhadap insan , pasti insan akan kesulitan.
Akan tetapi , perlu dikenang bila Allah SWT memamerkan kesusahan selaku cobaan untuk menjadi lebih andal dan tangguh. Allah SWT tak akan memamerkan cobaan melampaui kesanggupan yang dimiliki seorang manusia.
Jika di dalam kesusahan yang kita raih dalam hidup , kita dilarang mengeluh dan menentang terhadap Allah SWT. Harus kita hadapi dengan sabar dan tulus , tentu akan ada hikmah gres yang tersembunyi bagi diri kita.
Contoh :
Devi sosok murid yang pintar. Namun , dirinya kesusahan dikala menghadapi pelajaran matematika.
Selain matematika , Devi bisa mengakhiri pelajarannya dengan mudah. Bahkan , Devi sempat tertekan untuk mencar ilmu matematika , alasannya merupakan ia merasa sudah tidak ada gunanya lagi.
Akan tetapi , Devi menjajal bersabar dan berdoa terhadap Allah mudah-mudahan diberikan jalan dan diberikan akomodasi sehingga Devi bisa mengakhiri matematika dan tidak ada kesusahan lagi.
Terbukti , sehabis Devi mencar ilmu dengan ulet di siang hari sepulang sekolah dan di malam hari , secara terus-menerus dan terencana , dikala ini , Devi bisa mengakhiri matematika dengan mudah.
Bahkan , teman dekat 1 kelas yang pintar matematika yang berjulukan Budi juga mengakui kepintaran Devi yang dikala ini sering memperoleh nilai A dikala pelajaran matematika. Padahal , sebelumnya Devi cuma memperoleh nilai C dan terus remedial.
Kini , Devi sudah akil dan Devi senantiasa ingat untuk menolong temannya yang kesulitan. Karena , dirinya juga ingat Allah SWT sudah memamerkan derma terhadap Devi dan Devi juga mesti memamerkan derma terhadap orang yang belum bisa.

Tidak ada komentar untuk "Pengertian Tulus Menurut Islam Dan Contohnya - Habibullah Al Faruq"
Posting Komentar