Sejarah Berdirinya Voc Di Indonesia - Habibullah Al Faruq
Sejarah Berdirinya VOC di Indonesia - Latar belakang lahirnya/terbentuknya VOC di Indonesia dengan banyak sekali tujuan.
Bahwa bekerjsama kedatangan orang-orang Eropa ke dunia timur ini antara lain untuk mendapat laba dan kekayaan. Tujuan ini sanggup dibilang selaku tujuan yang sudah tercapai di saat mereka sukses mendapatkan rempah-rempah di Kepulauan Nusantara.
Berita perihal laba yang melimpah atas berkat jual beli rempah-rempah itu menyebar dengan pesat. Maka dari itu , kian banyaklah orang-prang Eropa yang tiba dan terpesona untuk pergi ke Nusantara. Mereka semua saling berinteraksi satu sama lain dan berkompetisi untuk meraup laba dalam berdagang.
Para pedagang atau perusahaan jualan Portugis berkompetisi dengan pedagang Inggris dan seterusnya. Bahkan , tak cuma antar bangsa , antar kalangan atau kongsi jualan dalam suatu bangsapun mereka saling bersaing.
Oleh alasannya merupakan itu , untuk memperkuat posisi di dunia timur , masing-masing kongsi jualan dari suatu negara membentuk yang namanya komplotan jualan bersama. Sebagai contohnya , pada tahun 1600 , Inggris membentuk suatu kongsi jualan yang diberi nama East India Company (EIC). Kongsi jualan EIC ini berpusat di Kalkuta , India.
Di tahun 1811 , kedudukan Inggris begitu kuatnya dan meluas serta pernah sukses dalam menempatkan kekuasaannya di Nusantara.
Persaingan yang cukup keras ini juga terjadi di antar perusahaan jualan orang-orang Belanda. Masing-masing ingin mengungguli kelompoknya mudah-mudahan sanggup mendapat laba yang lebih besar. Kenyataan ini mendapat perhatian yang khusus dari pihak pemerintah dewan legislatif Belanda , dikarenakan kompetisi antar kongsi tersebut nantinya akan merugikan Kerajaan Belanda itu sendiri.
Terkait dengan hal tersebut , pemerintah dari Parlemen Belanda (Staten Generaal) di tahun 1598 merekomendasikan mudah-mudahan antar kongsi jualan Belanda melakukan pekerjaan sama untuk membentuk suatu perusahaan jualan yang lebih besar.
Dan tawaran ini gres terlaksana di 4 (empat) tahun berikutnya , yaitu pada tanggal 20 Maret 1602 secara resmi dibentuklah komplotan kongsi jualan Belanda di Nusantara selaku hasil fusi antar kongsi yang sudah ada. Dan kongsi jualan Belanda ini diberi nama Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC) atau sanggup disebut dengan Perserikatan Maskapai Perdagangan Hindia Timur/Kongsi Dagang India Timur. VOC secara resmi diresmikan di Amsterdam.
Tujuan dibentuknya VOC
- Menghindari kompetisi yang tak sehat antar sesama kongsi pedagang Belanda yang memang sudah ada.
- Memperkuat kedudukan Belanda di dalam menghadapi kompetisi dengan para pedagang negara yang lain.
VOC ini dipimpin oleh suatu dewan yang memiliki keanggotaan sebanyak 17 orang , sehingga disebut dengan Dewan Tujuh Belas (de Hereen XVII).
Mereka sendiri berisikan 8 (delapan) perwakilan kota pelabuhan jualan di Belanda. Markas besar Dewan ini berkedudukan di Amsterdam.
Kewenangan dan Hak VOC
- Melakukan monopoli jual beli di wilayah antara Tanjung Harapan sampai Selat Magelhaens , tergolong Kepulauan Nusantara.
- Membentuk angkatan perang sendiri.
- Melakukan peperangan.
- Mengadakan perjanjian dengan raja-raja setempat.
- Mencetak dan mengedarkan mata duit sendiri.
- Mengankat pegawai negeri.
- Memerintah di negeri jajahan.
Sebagai suatu kongsi jualan , dengan banyak sekali kewenangan serta hak yang tercantum di atas , sanggup dikenali bahwa VOC memiliki hak istimewa dan kewenangan yang begitu luas. VOC selaku kongsi jualan bagai negara yang ada di dalam negara.
VOC secara terus-menerus berupaya untuk memperluas daerah-daerah di Nusantara selaku wilayah kekuasaan dan monopolinya. VOC juga menatap bangsa-bangsa Eropa lain selaku lawan mereka.
Mengawali ekspansinya , pada tahun 1605 VOC sukses menghalau Portugis dari Ambon. Benteng pertahanan dari Portugis yang berada di Ambon tersebut sanggup diduduki oleh serdadu VOC. Benteng tersebut lalu oleh VOC diberi nama dengan Benteng Victoria.
Sumber : Buku Sejarah Indonesia Kurikulum 2013 Kelas XI

Tidak ada komentar untuk "Sejarah Berdirinya Voc Di Indonesia - Habibullah Al Faruq"
Posting Komentar