Asal-Usul Dan Persebaran Nenek Moyang Bangsa Indonesia (Lengkap) - Habibullah Al Faruq
Menurut dari Sarasin bersaudara , penduduk orisinil Kepulauan Indonesia merupakan ras yang memiliki kulit gelap dan memiliki postur tubuh yang kecil. Mereka pada permulaan awalnya itu tinggal di Asia kepingan tenggara.
Di zaat zaman es mencair dan air maritim yang mulai naik hingga terbentuklah yang namanya Laut Cina Selatan dan Laut Jawa , yang mana bisa memisahkan pegunungan vulkanik Kepulauan Indonesia dari daratan utama.
Beberapa penduduk orisinil Kepulauan Indonesia pada kesudahannya tersisa dan menetap di wilayah pedalaman , sementara itu untuk wilayah pantai itu sendiri dihuni oleh para penduduk pendatang. Penduduk orisinil itu disebut dengan suku bangsa Vedda oleh Sarasin.
Sementara itu , ras yang masuk ke dalam kalangan ini merupakan suku bangsa Hieng yang ada di Kamboja , Miaotse , Yao-Jen di cina , serta Senoi yang ada di Semenanjung Malaya.
Masih ada juga beberapa suku bangsa lain seumpama Kubu , Lubu , Talang Mamak yang mana mereka tinggal di Sumatera dan Toala yang ada di Sulawesi , merupakan penduduk tertua di Kepulauan Indonesia. Mereka sendiri bahkan memiliki hubungan yang sungguh dekat dengan nenek moyang Melanesia masa kini dan orang Vedda yang dikala ini masih ada di Afrika , Asia Selatan dan ada di Oceania.
Vedda inilah yang menjadi insan pertama yang tiba ke pulau-pulau yang mana pulau itu sudah berpenghuni. Mereka menenteng budaya perkakas kerikil ke tempat barunya. Kedua ras tersebut , Melanesia dan Vedda , hidup berdampingan dalam budaya mesolitik.
: Beginilah Cara Manusia Purba Memenuhi Kebutuhan Hidupnya
: Beginilah Cara Manusia Purba Memenuhi Kebutuhan Hidupnya
Pendatang yang selanjutnya atau selanjutnya menenteng sebuah bentuk budaya gres yakni budaya neolitik. Pada pendatang gres ini bahkan tiba dengan jumlah yang jauh lebih banyak dibandingkan dari penduduk asli.
Pendatang gres itu tiba dalam sebanyak 2 tahap. Disebut oleh Sarasin merupakan Proto Melayu dan Deutro Melayu. Kedatangan mereka sendiri terpisah diperkirakan lebih dari 2000 tahun silam.
Persebaran Nenek Moyang Bangsa Indonesia
1. Proto Melayu
Proto Melayu ini diyakini selaku nenek moyang orang-orang Melayu Polinesia yang mana mereka tersebar dari Madagaskar hingga pulau-pulau yang berada di paling timur pada tempat Pasifik. Diperkirakan , orang-orang Proto Melayu ini tiba dari Cina kepingan selatan.
Ciri-ciri Proto Melayu :
- Rambut yang lurus
- Kulit berwarna kuning kecokelat-cokelatan
- Memiliki mata yang sipit
Dari Cina kepingan selatan (Yunan) mereka lantas melaksanakan migrasi ke Indocina dan Siam , yang selanjutnya sampailah ke Kepulauan Indonesia. Mula-mula , mereka menempati pantai di Sumatera Utara , Kalimantan Barat dan Sulawesi Barat. Ras Proto Melayu ini bisa menenteng peradaban kerikil di Kepulauan Indonesia.
Saat tiba imigran gres , yakni Deutero Melayu (Ras Melayu Muda) , mereka berpindah masuk ke pedalaman dan selanjutnya mencari tempat yang gres ke hutan-hutan selaku tempat residensial mereka.
Selanjutnya , ras Proto Melayu ini kemudian mendesak eksistensi dari penduduk asli. Kehidupan yang terjadi di dalam hutan ini memicu mereka terisolasi dari dunia luar , sehingga bisa memudarkan peradaban mereka.
Pada kesudahannya , penduduk orisinil dan ras Proto Melayu itu selanjutnya melebur dan mereka itu selanjutnya menjadi suku bangsa Batak , Dayak , Toraja , Alas dan Gayo.
Kehidupan mereka yang terisolasi inilah yang memicu ras Proto Melayu sedikit mendapatkan pengaruh dari adanya kebudayaan Hindu ataupun Islam di kemudian hari. Masyarakat Proto Melayu ini kelak mendapatkan pengaruh Katolik semenjak mereka mulai mengenal para penginjil yang masuk ke wilayah mereka guna memperkenalkan agama Katolik serta peradaban gres di dalam kehidupan mereka.
Persebaran suku bangsa Dayak hingga ke Filipina Selatan , Serawak dan Malaka yang mengobrol rute perpindahan mereka dari Kepulauan Indonesia.
Sementara itu , suku bangsa Batak yang mengambil rute ke barat dengan menyusuri pantai-pantai Burma dan Malaka Barat. Beberapa adanya kesamaan bahasa yang digunakan oleh suku bangsa Karen yang ada di Burma , terlalu banyak mengandung kemiripan dengan bahasa Batak itu sendiri.
Wajib Dibaca : Asal-usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia
Wajib Dibaca : Asal-usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia
2. Deutro Melayu
Deutero Melayu merupakan ras yang tiba atau berasal dari Indocina dari kepingan utara. Mereka sendiri menenteng kebudayaan gres yang berupa perkakas dan senjata besi di Kepulauan Indonesia atau Kebudayaan Dongson. Seringkali , mereka juga disebut dengan orang-orang Dongson.
Mereka sering disebut juga dengan orang-orang Dongson. Peradaban yang mereka miliki jauh lebih tinggi ketimbang ras Proto Melayu. Mereka bisa menciptakan banyak sekali macam perkakas dari perunggu. Peradaban mereka juga ditandai dengan adanya kemampuan untuk melakukan logam dengan sempurna.
Ciri-ciri Deutero Melayu :
Ciri-ciri Deutero Melayu :
- Berkulit sawo matang agak kuning
- Tubuh yang tak terlalu tinggi
- Memiliki rambut yang lurus
Perpindahan yang mereka laksanakan ke Kepulauan Indonesia ini bisa dilihat dari rute persebaran alat-alat yang mereka lewati di beberapa kepulauan yang ada di Indonesia , yakni dengan berupa kapak persegi panjang. Peradaban ini bisa dengan mudah ditemui di Malaka , Sumatera , Kalimantan , Sulawesi , Jawa , Nusa Tenggara Timur , bahkan di Filipina sekalipun.
Dalam dilema pembuatan tanah , mereka juga memiliki kesanggupan yang cukup baik dalam menciptakan irigasi di tanah-tanah pertanian yang sukses mereka ciptakan , dengan cara membabat hutan apalagi dahulu.
Bahkan , ras Deutro Melayu ini juga memiliki peradaban pelayaran yang jauh lebih maju dari para pendahulunya alasannya memang petualangan yang mereka lakoni selaku seorang pelaut dengan dibantu oleh penguasaan yang mereka miliki kepada ilmu perbintangan yang sudah dipelajari dan ditanamkan.
Tidak cuma itu saja , perpindahan ras Deutero Melayu ini juga menggunakan jalur pelayaran laut. Sebagian dari ras Deutero Melayu ada yang meraih hingga Kepulauan Jepang , bahkan kelak ada juga yang hingga meraih Madagaskar.
Kedatangan dari ras Deutero Melayu yang ada di Kepulauan Indonesia ini semakin usang semakin bertambah banyak. Mereka selanjutnya berpindah untuk mencari tempat gres ke hutan-hutan selaku salah satu tempat tinggal atau tempat residensial yang baru.
Pada kesudahannya , Proto Melayu dengan Deutero Melayu saling membaur satu sama lain dan selanjutnya menjadi penduduk di Kepulauan Indonesia. Sementara itu , di masa yang mau tiba , mereka berdua bahkan sungguh sukar untuk bisa dibedakan.
Proto Melayu itu sendiri termasuk penduduk yang ada di Gayo dan Alas di Sumatera kepingan utara , serta Toraja yang ada di Sulawesi. Sementara itu , untuk semua penduduk di Kepulauan Indonesia , terkecuali penduduk Papua yang tinggal di sekeliling pulau-pulau Papua merupakan ras Deutero Melayu.
: 2 Gelombang Persebaran Nenek Moyang Bangsa Indonesia
: 2 Gelombang Persebaran Nenek Moyang Bangsa Indonesia
3. Melanesoid
Ras lainnya yang juga ada di Kepulauan Indonesia merupakan ras Melanesoid. Mereka itu tersebar di lautan Pasifik di pulau-pulau yang mana terletak di sebelah timur Papua dan benua Australia.
Di Kepulauan Indonesia , mereka sendiri tinggal di Papua. Bersama dengan Papua Nugini dan Bismarck , Solomon , New Caledonia dan Fiji , mereka semua itu tergolong ke dalam ras atau rumpun Melanesoid.
Ciri-ciri Melanesoid :
- Berbadan kekar
- Kulit yang berwarna kehitam-hitaman
- Rambut keriting
- Bibir tebal
- Hidung yang mancung
Menurut dari Daldjoeni , suku bangsa Melanesoid sekitar sebanyak 70% menetap di Papua , sedangkan 30% lainnya tinggal di beberapa kepulauan yang ada di sekeliling Papua dan Papua Nugini.
Pada permulaan awalnya , kemunculan dari bangsa Melanesoid yang ada di Papua ini berawal di dikala zaman es terakhir , yakni pada tahun 70.000 SM. Di dikala itu , Kepulauan Indonesia masih belum berpenghuni.
Di dikala suhu turun hingga meraih kedinginan yang optimal , air maritim menjadi membeku. Permukaan maritim bahkan menjadi lebih rendah 100 meter ketimbang permukaan yang ada dikala ini. Pada dikala itulah timbul pulau-pulau yang baru. Adanya pulau yang timbul tersebut membuat lebih mudah makhluk hidup untuk bisa berpindah tempat dari Asia menuju ke tempat Oceania.
Bangsa Melanesoid itu sendiri melaksanakan perpindahan ke timur hingga meraih ke Papua , selanjutnya ke Benua Australia , yang sebelumnya menjadi satu kepulauan yang terhubung dengan Papua.
Pada dikala itu , Bangsa Melanesoid meraih hingga sebanyak 100 ribu jiwa dengan termasuk wilayah Papua dan Australia. Peradaban dari bangsa ini dipahami dengan nama paleolitikum.
Pada dikala masa es selsai dan air maritim yang mulai naik lagi di tahun 5000 SM , kepulauan Papua dan Benua Australia menjadi terpisah seumpama yang dapat kita lihat dikala ini.
Asal mula bangsa Melanesia yakni Proto Melanesia yang merupakan penduduk pribumi di Jawa. Mereka itu merupakan manusia Wajak yang tersebar ke timur dan menduduki Papua , sebelum zaman es selsai dan sebelum terjadi peningkatan permukaan maritim yang ada pada dikala itu.
Di Papua , insan Wajak hidup secara berkelompok kecil di sepanjang muara sungai. Mereka hidup dengan cara menangkap ikan di sungai dan meramu tumbuh-tumbuhan serta akar-akaran , serta berburu di hutan belukar. Tempat tinggal yang dimiliki berupa perkampungan yang yang dibikin dari bahan-bahan ringan.
Rumah itu sesungguhnya cuma berupa sebuah kemah atau tadah angin yang sering diresmikan melekat pada dinding gua yang besar. Kemah atau tadah angin itu cuma akan digunakan selaku tempat untuk mereka tidur dan berlindung , sementara untuk kesibukan lainnya akan dijalankan di luar rumah.
Bangsa Proto Melanesoid itu sendiri terus terdesak oleh adanya eksistensi dari bangsa Melayu. Mereka yang belum sempat meraih Kepulauan Papua melaksanakan sebuah bentuk percampuran terhadah adanya ras gres tersebut.
Percampuran yang terjadi antara bangsa Melayu dengan bangsa Melanesoid ini bisa menciptakan keturunan Melanesoid-Melayu , yang mana pada dikala ini mereka menjadi penduduk di Nusa Tenggara Timur dan Maluku.
Jangan Dilewatkan : Inilah Jawaban Mengapa Istilah Praaksara Jauh Lebih Tepat Dibandingkan Prasejarah!
Jangan Dilewatkan : Inilah Jawaban Mengapa Istilah Praaksara Jauh Lebih Tepat Dibandingkan Prasejarah!
4. Negrito dan Weddid
Sebelum kemunculan kalangan Melayu bau tanah dan muda , negeri kita sendiri sudah apalagi dulu dimasuki oleh orang-orang Negrito dan Weddid.
Sebutan Negrito itu sendiri diberikan oleh orang Spanyol alasannya yang mereka jumpai itu orang yang memiliki kulit gelap , sungguh seumpama dengan jenis-jenis Negro.
Ciri-ciri Negrito :
Ciri-ciri Negrito :
- Memiliki kulit yang gelap
- Memiliki rambut keriting
- Mata yang bundar
- Berhidung lebar
- Postur tubuh pendek
Sejauh mana kalangan Negrito itu memiliki tali darah dengan jenis-jenis Negro yang ada di Afrika serta kepulauan Melanesia (Pasifik) , demikian halnya bagaimana sejarah perpindahan mereka , yang mana belum banyak dikenali secara niscaya dan jelas.
Kelompok Weddid itu sendiri terdiri atas orang-orang yang memiliki kepala mesocephal dengan letak mata yang dalam , sehingga sungguh terlihat seumpama berang , kulit yang berwarna cokelat bau tanah dan tinggi rata-rata laki-lakinya merupakan 155 cm.
Ciri-ciri Weddid :
Ciri-ciri Weddid :
- Berkulit hitam
- Memiliki postur tubuh sedang
- Rambut yang keriting
Weddid itu sendiri artinya jenis Wedda yakni bangsa yang ada di pulau Ceylon (Sri Lanka). Persebaran orang-orang Weddid yang ada di Indonesia terbilang cukup luas , misal yang ada di Palembang dan Jambi (Kubu) , di Siak (Sakai) dan di Sulawesi pojok tenggara (Toala , Tokea dan Tomuna).
Periode migrasi yang dijalankan berjalan selama berabad-abad , yang mana kemungkinan mereka tersebut berasal dari 1 kalangan ras yang serupa dan dengan budaya yang serupa juga. Mereka itu merupakan nenek morang orang Indonesia yang ada dikala ini.
Sekitar sebanyak 170 bahasa yang digunakan di Kepulauan Indonesia merupakan bahasa Austronesia (Melayu-Polinesia). Bahasa inilah yang selanjutnya dikelompokkan menjadi 2 oleh Sarasin , yakni bahasa Aceh dan bahasa-bahasa di pedalaman Sumatera , Kalimantan dan Sulawesi.
Kelompok yang kedua merupakan bahasa Batak , Melayu kriteria , Jawa dan Bali. Kelompok bahasa kedua ini memiliki hubungan dengan bahasa Malagi yang ada di Madagaskar dan Tagalog yang ada di Luzon.
Persebaran geografis dari kedua bahasa ini mengobrol kalau para penggunanya merupakan para pelaut yang ada di masa dulu yang mana sudah memiliki peradaban yang jauh lebih maju. Di samping dari bahasa tersebut , juga ada bahasa Halmahera Utara dan Papua yang digunakan di pedalaman Papua dan kepingan utara Pulau Halmahera.

Tidak ada komentar untuk "Asal-Usul Dan Persebaran Nenek Moyang Bangsa Indonesia (Lengkap) - Habibullah Al Faruq"
Posting Komentar