Jenis-Jenis Insan Purba Di Indonesia Dengan Ciri-Ciri| Penemu Dan Wilayah Penemuannya - Habibullah Al Faruq
Jenis-jenis Manusia Purba di Indonesia dengan Ciri-ciri , Penemu dan Tempat Penemuannya - Kehidupan insan sebelum bisa mengenal goresan pena sering disebut dengan zaman praaksara , mirip tentang hewan-hewan serta insan purba.
Bagaimana pertumbuhan jenis insan purba yang ada di Indonesia? Apakah bentuk serta kehidupan mereka sama dengan bentuk dan kehidupan insan di zaman kini ini?
Ternyata , jawabannya tidak!
Bentuk dan kehidupan insan di masa praaksara tidak begitu sama persis dengan kehidupan insan pada zaman sekarang.
Para piawai membagi jenis insan purba di Indonesia menjadi 3 (tiga)! Pembagian ini berdasar dari hasil penemuan fosil insan purba.
Ketiga jenis dari insan purba tersebut yang terdapat di Indonesia yakni :
- Meganthropus
- Pithecanthropus
- Homo
Lantas , bagaimana ciri-ciri dari ketiga jenis insan purba tersebut?
A. Meganthropus (Manusia Besar)
![]() |
| Meganthropus Paleojavanicus , sumber : gurusejarah.com |
Meganthropus berasal dari 2 (dua) kata , yakni Megas yang berarti "besar/raksasa" dan Anthropus yang berarti "manusia".
Penemu : Von Koenigswald , pada tahun 1936
Tempat Penemuan/Tempat Ditemukannya : Daerah Sangiran , Sragen , Jawa Tengah
Tahun : 1936
Hasil penemuannya ini sering dipahami dengan nama Meganthropus Paleojavanicus , yang berarti "manusia raksasa dari Jawa". Jenis dari insan purba ini mempunyai rahang yang mempunyai efek dengan tubuh yang tegap.
Mereka diperkirakan hidup dengan cara menghimpun materi masakan , utamanya tumbuh-tumbuhan. Meganthropus diperkirakan hidup sekitar 2 hingga 1 juta tahun yang lalu sejak penelitian.
Ciri- ciri :
- Memiliki tulang pipi yang tebal
- Memiliki otot kunyah yang kuat
- Memiliki tonjolan kening yang mencolok
- Memiliki tonjolan belakang yang tajam
- Tidak mempunyai dagu
- Memiliki perawakan yang tegap
- Memakan jenis tumbuh-tumbuhan
Fosil dari insan purba ini ialah fosil insan purba yang tertua yang pernah didapatkan di Indonesia. Penemu fosil ini , Van Koenigswald yang menerima fosil berupa rahang atas yang giginya lepas dan rahang bawah.
Fosil Meganthropus Paleojavanicus ini dibilang selaku salah satu fosil insan purba paling primitif.
Sebelumnya , observasi insan purba di Indonesia ini dipelopori oleh Eugene Dubois yang berasal dari Belanga , Ny. Selenka , Ter Haar , Oppenoorth serta Von Koenigswald.
B. Pithecanthropus (Manusia Kera Berjalan Tegak)
![]() |
| Pithecanthropus Erectus , sumber : id.wikipedia.org |
Pithecanthropus ialah jenis insan purba yang paling banyak didapatkan di Indonesia. Hasil penemuan di Indonesia antara lain :
- Pithecanthropus Erectus
- Pithecanthropus Mojokertensis
- Pithecanthropus Soloensis
Penemu Pithecanthropus Erectus : Eugene Dubois
Tempat Penemuan/Tempat Ditemukannya : Trinil , Ngawi , Jawa Timur
Tahun : 1891
Penemu Pithecanthropus Mojokertensis : Von Koenigswald
Tempat Penemuan/Tempat Ditemukannya : Jetis , erat Mojokerto , Jawa Timur
Penemu Pithecanthropus Soloensis : Von Koenigswald , Ter Haar , dan Oppenoorth
Tempat Penemuan/Tempat Ditemukannya : Ngandong , lembah Bengawan Solo
Ciri-ciri :
- Memiliki tinggi tubuh sekitar 165 - 180 cm
- Volume otak berkisar antara 750 - 1350 cc
- Bentuk tubuh dan anggota tubuh tetap , akan tetapi , tidak setegap Meganthropus
- Alat pengunyah dan alat tengkuk sungguh kuat
- Bentuk graham besar dengan rahang yang sungguh kuat
- Bentuk tonjolan kening tebal melintang di dahi dari segi ke sisi
- Bentuk hidung tebal
- Bagian belakang kepala terlihat menonjol mirip perempuan berkonde
- Muka menonjol ke depan , dan dahi miring ke belakang
- Pemakan tumbuhan dan daging
Fosil Pithecanthropus Erectus ini yang didapatkan berupa tulang rahang bab atas tengkorak , geraham , dan tulang kaki. Fosil ini didapatkan di saat masa kala Pleistosen Tengah.
Eugene Dubois tidak sukses mengambil fosil dari Pithecanthropus dengan jumlah yang banyak melainkan cuma tempurung tengkorak , tulang paha atas dan 3 (tiga) giginya saja.
Untuk mendapat masakan , Pithecanthropus menggunakan alat-alat yang berasal dari watu atau kayu yang sudah dipungutnya. Meski sudah menggunakan alat-alat dari watu serta kayu dan menyantap apapun yang terdapat di alam (tumbuhan dan hewan) , akan tetapi , tidak didapatkan adanya gejala jikalau masakan Pithecanthropus tersebut sudah dimasak dan dimasak apalagi dulu sebelum dimakan.
Beberapa teladan alat dari watu yang pernah digunakan oleh Pithecanthropus umpamanya , kapak genggam , kapak perimbas , kapak penetak , pahat , genggam , dan alat-alat serpih. Alat ini banyak didapatkan di wilayah Pacitan , Jawa Timur.
Kehidupan Pithecanthropus Erectus sungguh bergantung pada sumber alam yang sudah tersedia. Mereka juga berburu , menghimpun masakan serta hidupnya juga berpindah-pindah untuk mengikuti pengembaran hewan-hewan buruannya atau untuk mencari sumber masakan yang ada di tempat lain.
C. Homo
![]() |
| Homo Soloensis , sumber : brainly.co.id |
Terdapat 2 (dua) jenis fosil homo yang didapatkan di Indonesia , yakni Homo Wajakensis dan Homo Soloensis.
Homo Wajakensis memiliki arti insan yang berasal dari Wajak.
Penemu Homo Wajakensis : Eugene Dubois
Tempat Penemuan/Tempat Ditemukan : erat Wajak , Tulungagung , Jawa Timur
Tahun : 1889
Wajakensis ini sendiri diperkirakan menjadi nenek moyang dari Ras Australoid yang ialah penduduk orisinil Australia.
Homo Soloensis memiliki arti insan yang berasal dari Solo.
Penemu Homo Soloensis : Ter Haar dan Oppenoorth
Tempat Penemuan/Tempat Ditemukan : Ngandong , lembah Bengawan Solo
Tahun : antara tahun 1931 - 1934
Kehidupan Homo Soloensis sudah lebih maju dengan adanya banyak sekali macam alat untuk menyanggupi keperluan dan menjaga hidup dari banyak sekali macam ancaman.
Ciri-ciri :
- Volume otak berkisar antara 1000 - 1200 cc
- Tinggi tubuh antara 130 - 210 cm
- Otot tengkuk mengalami penyusutan
- Muka tidak menonjol ke depan
- Berdiri tegak dan berlangsung lebih sempurna
Hom Soloensis diperkirakan hidup sekitar 900.000 hingga 300.000 tahun yang lalu.
Menurut Von Koenigswald , makhluk ini lebih tinggi tingkatannya ketimbang Pithecanthropus Erectus. Oleh sebagian para piawai , Homo Soloensis ini digolongkan dengan Homo Neanderthalensis yang ialah insan purba jenis Homo Sapiens dari Asia , Eropa , dan Afrika yang berasal dari lapisan Pleistosen Atas.
Hasil dari budaya insan Homo Soloensis yakni kapak genggam/kapak perimbas , alat serpih , alat-alat tulang , dan alat-alat zaman dahulu.
Homo sapiens dan Homo wajakensis kemudian mengalami perkembangan. Jenis dari homo ini diberi nama Homo Sapiens. Homo Sapiens lebih tepat dilihat dari cara berpikirnya meskipun masih sungguh sederhana.
Homo Sapiens berarti insan yang pandai , diperkirakan hidup 40.000 tahun yang kemudian setelah penelitian. Jenis inilah yang nantinya menjadi nenek moyang dari Bangsa Indonesia.



Tidak ada komentar untuk "Jenis-Jenis Insan Purba Di Indonesia Dengan Ciri-Ciri| Penemu Dan Wilayah Penemuannya - Habibullah Al Faruq"
Posting Komentar